
Penulis : Haris | Editor : Lina F | Foto : dok.pribadi
Beberapa waktu lalu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UMKM) Teten Masduki mengatakan thrifting untuk baju bekas itu diperbolehkan asalkan produk dalam negeri. Seperti diketahui kata thrifting ini juga menjurus dengan penjualan baju bekas yang harganya lebih murah.
“Kalau subkultur thrifting, bagus mereka recycle, dari segi lingkungan. Thrifting nggak masalah (asal lokal). Ini soal pakaian bekas ilegal,” jelas Teten.
Lantas apakah Thrifting lokal diminati, salah satu pelaku usaha Thrifting lokal mengiyakan.
“Harganya masih terjangkau kok. Apalagi yang kami jual kan bekas pakai masyarakat. Bukannya impor lagi. Jadi ilegal sekarang,” jelas Andri salah satu pedagang Thrifting yang berlokasi di Pasar Lembang, Tangerang.
Andri mengakui bahwa penghasilannya dalam sehari bisa mencapai hingga puluhan juta rupiah. “Menurun sih mas dibandingkan dengan produk impor,” tutur Andri.
Menurut Andri, produk impor jauh lebih diminati dikarenakan kualitasnya, sementara produk lokal, kualitasnya agak sedikit kurang.
Biasanya yang diminati itu yang masih bagus. Rata-rata kepunyaan pengusaha atau orang kaya.
“Alasan pembeli karena enak dipakai, nyaman dan tidak menimbulkan penyakit kulit,” tukas Andri.
Senada dengan Andri, Risa salah satu pembeli produk Thrifting lokal menjelaskan alasannya kenapa harus thrifting? “Yang pertama karena harganya yang sangat murah. Dengan uang Rp. 5 ribu sudah bisa membeli produk thrifting. Kedua, nyaman digunakan dan tidak memalukan. Dan terakhir, membantu pemerintah mengurangi limbah pakaian bekas,” ucap Risa.
Risa sendiri mengakui bahwa hampir 80 persen pakaian dirumahnya adalah thrifting. Lisa mengakui produk thrifting tidak kalah dengan pakaian yang berharga jutaan rupiah.
“Orang mana peduli mas, mau itu thrifting atau baru. Yang jelas kalau dilihat masih bagus, kelihatan berkelas. Beda kalau kita beli yang baru seharga Rp. 35 ribu, masih dipandang remeh. Yang pasti gengsi menjadi utama,” kata Risa.
Menutup perbincangan, Risa berharap agar thrifting lokal bisa terus dipertahankan mengingat membantu masyarakat kalangan bawah dan menengah seperti dirinya.