Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi di Sulsel, Kemenhub Dorong Percepatan Proyek KA Makassar-Parepare

Makassar,GPriority.co.id-Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan, Kementerian Perhubungan membangun Proyek Kereta Api (KA) Makassar-Parepare pada tahun 2022. “KA pertama di Sulawesi ini memiliki jalur mencapai 142 km dan ditargetkan rampung pada 2026,” jelas Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub Risal Wasal dalam siaran persnya Senin (23/1/2023).

Risal juga mengatakan, dalam mewujudkan proyek ini, pemerintah harus menghadapi berbagai tantangan yang berliku seperti jalur kereta masih terpisah-pisah dan belum tersambung seperti sekarang ini. Salah satu alasannya, masih ada penolakan dari masyarakat terkait dengan nilai appraisal (taksir harga) tanahnya.

“Yang sudah terbangun waktu itu adalah mulai dari Stasiun Tanete Rilau, ke arah Barru, terus ke arah Parangloe. Yang ke arah Garongkong belum selesai, yang ke arah Maros dan sisanya itu pun belum selesai,” ungkapnya.

Berkat dukungan dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Sulawesi Selatan, serta tindak tegas dari Menteri Perhubungan, pembangunan pun bisa mencapai di titik ini. Ke depan, harapannya juga, jalur kereta ke arah Makassar dan Parepare bisa segera dibangun.

“Saat ini yang segmen 3 yang ke arah Maros-Pangkep sudah kita operasikan. Next step selanjutnya adalah kita mulai menganggarkan untuk kegiatan ke Makassar dan ke bandara dengan catatan proses pengadaan tanahnya sudah clear,” kata Risal.

Mengenai kecepatan kereta pada layanan KA pertama di Sulawesi Selatan ini dapat mencapai 110 km/jam. “Hal ini seiring dengan penyempurnaan pembangunan serta pemadatan struktur tanah dan balas pada jalur KA,” jelas Risal.

Adapun ruas-ruas jalur yang sudah memiliki batas kecepatan hingga 100 km/jam mencakup ruas km 74 – km 90, dan km 18 – km 44 pada segmen B dan segmen F. Dengan peningkatan kecepatan ini, Risal mengatakan waktu tempuh layanan KA Makassar-Parepare untuk lintas Maros – Garongkong dapat dipangkas menjadi 68 menit dari semula 86 menit.

“Tentu peningkatan kecepatan ini akan terus bertambah seiring dengan penyempurnaan pembangunan jalur yang sedang kami lakukan sampai nanti betul-betul akan dioperasikan untuk melayani masyarakat,” sebut Risal menutup siaran persnya. (Hs.Foto: Humas KAI)