Festival Hudoq Pekayang kembali digelar, tahun ini Kampung Long lunuk dan Long Baru dipercaya Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu) sebagai tuan rumah, minggu (14/10).
Hudoq Pekayang diikuti para peserta yang berasal dari 13 kampung, antara lain kampung Delang Krohong, Liuq Mulang, Long Pakaq, Long Tuyoq, Long Pakaq Baru, Long Pahangai II, Long Pahangai I, Long Isun, Datah Naha, Naha Aruq, Lirung Ubing dan satu kampung kehormatan yaitu Kampung Mamahak Besar dari Kecamatan Long Bagun.
Untuk menuju lokasi dari Ibu Kota Mahakam Ulu di Ujoh Bilang menuju Kampung Long Lunuk bisa di tempuh dengan menggunakan dua jalur alternatif, yakni jalur darat dan jalur sungai.Jika menggunakan transportasi jalur sungai yaitu speedboat dan longboat memakan waktu sekitar 5 jam, dengan melewati puluhan jeram atau yang biasa disebut riam, dua riam yang paling terkenal disini yaitu riam panjang dan riam udang yang memiliki sensasi adrenalin tersendiri.
Jika melewati jalur darat,jarak yang ditempuh pun sama kurang lebih lima jam.
Rombangan Bupati sendiri menempuh perjalanan menggunakan speedboat Setiba di lokasi Dermaga Umaaq Peraq Kampung Long Lunuk, rombongan disambut warga adat setempat, diarak ke tempat persinggahan dan kemudian melanjutkan berjalan kaki menuju lapangan sepak bola di tempat pelaksanaan ritual hudoq pekayang.
Hudoq Pekayang sendiri merupakan acara rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh Pemkab Mahulu. Acara ini dimaksudkan untuk mengenang jasa para leluhur yang berada di alam nirwana.
Feridiana hundoq selaku Kepala dinas pendidikan dan kebudayaan mengatakan persiapan festival ini sudah dimulai dari bulan september, untuk urutan inti dari upacara tradisi tidak beda dengan tahun sebelumnya.
Sebelum Festival Hudoq dimulai, malam sebelumnya setiap kampung mengadakan ritual ngawit yang dimaksudkan agar kelimpahan dan kesejahteraan dari tempat lain dapat ditarik ke tempat prosesi ngawit tersebut dilaksanakan.
Acara yang dimulai dari Sak Baaq Hudoq (santap Hudoq). Proses ini merupakan syarat untuk memberi makan topeng Hudoq dan penarinya dengan menu ketan serta telur ayam kampung rebus.
Prosesi kedua adalah Tengaran Hudoq, yakni berbicara dalam bahasa (mantra) Hudoq untuk menginformasikan maksud kedatangan dengan petinggi kampung. Dalam prosesi ini, perwakilan Hudoq dan petinggi kampung duduk di atas gong. Jika telah disampaikan maksud dan tujuannya, kemudian Hudoq lainnya bersorak dalam bahasa Hudoq.
Kemudian tarian kolosal Exotika Datah Dave , yang merupakan asli tari yang dikolaborasi tarian daerah dayak mahulu.Tariam ini dibawakan oleh siswa-siswi SMPN 2 Long Pahangai bersama sejumlah tenaga kesehatan RSP Datah Dave Long Lunuk, binaan Sanggar Seni Tingang Madang.
Prosesi selanjutnya berupa Ngenyah (menari) Hudoq, satu perwakilan Hudoq tuan rumah menari, kemudian proses keempat adalah Ngaraang Aruq (menari panjang), setiap perwakilan Hudoq masing-masing kampung menari bergantian dengan membuat lingkaran.
Bupati Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh yang membuka resmi kegiatan Hudoq Pekayang tahun 2018, Minggu (14/10) di lapangan kampung Long Lunuk mengatakan, pelaksanaan ritual seni budaya Hudoq menandakan rasa kerjasama dalam bergotong royong. Selain itu sebagai tali silaturahmi karena 13 kampung ditemukan dalam satu acara.
Bupati juga berpesan kepada instansi terkait yakni, Dinas Pendidikan dan Kebudayan untuk terus menanamkan seni kebudayaan tersebut di setiap sekolah, agar generasi selanjutnya tidak melupakan budaya tradisional dan berharap selalu mencintai dan melestarikan budayanya.
Apalagi, seni budaya hudoq tersebut merupakan bagian dari seni Dayak Bahau dan Kayan. Dinas pariwisata pemuda dan olahraga pu diharapkan mampu memporomosikann budaya dan tempat wisata yang ada dimahulu ini untuk diketahui oleh dunia.
Malam harinya Bupati Kabupaten Mahakam Ulu (mahulu) Bonifasius Belawan Geh turut serta menari hudoq bersama para warga, acara yang akan digelar selama tiga hari ini akan diisi dengan pameran kerajinan dari warga Long Lunuk, kemudian pertunjukan olahraga tradisional yaitu begasing, dilanjutkan memasak lemang dan kemudian malam harinya akan diadakan musyawarah adat/Musdat di Lamin Adat, dari musyawarah adat inilah yang nantinya akan ditentukan kampung mana yang dipilih sebagi tuan rumah Festival Hudoq berikutnya.
Hadir dalam pelaksanaan itu, Wakil Bupati Mahulu Drs Y Juan Jenau bersama istri, sejumlah Anggota dan Ketua DPRD Mahulu Novita Bulan, Sekda Yohanes Avun, para Asisten, Kepala OPD dan FKPD, Ketua TP-PKK Mahulu Yovita Bulan Bonifasius, para Camat serta Danramil setempat dan Kapolsek Long Bagun.
Keesokan harinya,rombongan bupati kembali ke ibukota Mahakam Ulu di Ujoh bilang,Kecamatan Long Bagun beserta rombongan. (Sof.Foto:Sof)