5 Februari, KAI Gunakan GeNose C19 Untuk Cek Penumpang Kereta

Dalam rangka mendukung penggunaan produk dalam negeri sekaligus mencegah penularan Covid-19 antar penumpang, PT. Kereta API Indonesia (KAI) akan menggunakan Gajah Mada Electric Nose COVID-19 atau GeNose C19.

“Kami menyambut baik inovasi yang dihadirkan oleh anak bangsa dalam rangka menghadirkan layanan deteksi COVID-19 yang cepat, murah, dan akurat,” ujar VP Public Relations KAI, Joni Martinus dalam keterangan persnya pada Minggu (24/1/2021).

GeNose C19 adalah alat pendeteksi virus COVID-19 yang dikembangkan para peneliti di Universitas Gajah Mada (UGM) dan sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pengambilan sampel dari GeNose C19 berupa embusan napas dan hasil tes dapat langsung diketahui hanya dalam waktu 3 menit.

Lebih lanjut dikatakan Joni,GeNose C19 akan tersedia di seluruh stasiun kereta api dan rencananya akan mulai diterapkan pada tanggal 5 Februari. Dan untuk tarifnya adalah Rp.20 ribu per penumpang.

Menhub Budi Karya Sumadi yang mengecek langsung penempatan GeNose C19 di Stasiun Senen membenarkan ucapan Joni.” Iya rencananya seluruh stasiun kereta api wajib menempatkan GeNose C19 pada tanggal 5 Februari. Dan kami tinggal menunggu keputusan dari Satgas Covid-19 mengenai tanggal penggunaannya,” jelas Budi.

Selain stasiun kereta api, terminal bus menurut Budi Karya Sumadi juga akan menggunakan GeNose C19.Namun untuk tahap pertama ini baru stasiun Pulo Gebang, Jakarta Timur saja yang menggunakannya. “Untuk terminal lainnya akan melihat perkembangan di Pulo Gebang dan stasiun apakah berjalan baik atau tidak,” tutup Budi Karya Sumadi.(Hs)