Asesmen Situasi Covid-19 Banyuwangi Turun Level 2

Kasus aktif Covid-19 di Banyuwangi, Jawa Timur melandai. Asesmen situasi penanganan Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi oleh Kementerian Kesehatan turun ke level 2 dengan indikator-indikator penanganan yang baik.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani pun mengucapkan rasa syukurnya dan berterima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat Banyuwangi yang telah bahu membahu, bergotong royong menangani Covid-19.

”Tentu ini kita syukuri bersama. Terima kasih kepada seluruh masyarakat Banyuwangi, tenaga kesehatan, Forkopimda, ormas, parpol, relawan, dan sebagainya,” kata bupati usai menyambut kunjungan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Selasa (07/09/2021).

Bupati Ipuk menyampaikan aka nada penyesuasian, dan mengingatkan untuk tetap disiplin patuhi protokol kesehatan, karena itu menjadi kunci untuk menggerakkan ekonomi, termasuk soal destinasi wisata.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono mengatakan, kasus aktif covid 19 di Banyuwangi terus menunjukkan tren penurunan. Tercatat, pada 15 Agustus lalu terdapat kasus aktif 1.131 kasus aktif, lalu turun menjadi 501 kasus aktif di 25 Agustus, dan tinggal 207 kasus pada 5 September 2021 lalu.

Kabupaten Banyuwangi juga terus meningkatkan pengetesan (testing) Covid-19 hingga ke level memadai. Dalam sepekan terakhir, 30 Agustus-5 September, pengetesan mencapai 17.507 tes. Angka testing tersebut lebih tinggi dari yang disyaratkan WHO. Kadis Kesehatan mengatakan untuk ukuran Banyuwangi, standardnya minimal sekitar 1.750 per minggu, dan capaian tersebut berkali-kali lipatnya dari yang ditentukan.

“Testing adalah salah satu kunci dari penanganan covid 19 agar kita bisa segera mengetahui yang terpapar untuk segera dilakukan treatment yang tepat,” kata Rio.

Kemampuan testing yang memadai diikuti dengan terus turunnya angka positivity rate. Positivity rate adalah rasio antara jumlah orang yang mendapat hasil positif lewat tes Covid-19 dengan total jumlah tes, yang sekaligus menunjukkan tingkat penularan. Diketahui pada 5 September kemarin, Kementrian Kesehatan menyebutkan positivity rate Banyuwangi sebesar 0,86%, jauh di bawah level yang ditoleransi WHO sebesar 5%. (Dwi.foto.dok. Humas Banyuwangi)