Computer Vision Syndrome

Jakarta,Gpriority.co.id – Computer Vision Syndrome (CVS) atau yang sering disebut digital eye strain merupakan suatu kumpulan gejala yang ditemukan pada mata akibat penggunaan alat elektronik / gadget yang berlebihan sehingga menyebabkan gangguan penglihatan dekat. Memasuki era digital serta adanya perubahan pola hidup new normal saat masa pandemi ini, tentu saja kerap kali membuat penggunaan gadget menjadi lebih lama dari biasanya. Pada saat masa pandemi covid 19 dimana kita diminta untuk bekerja ataupun sekolah dari rumah membuat kita masuk dalam situasi sebagai pengguna gadget intens yang tidak terhindarkan. Sekitar 80% dewasa menggunakan gadget selama lebih dari 2 jam sehari dan lebih dari 65% menggunakan 2 alat perangkat sekaligus. Tentu saja penggunaan 2 alat perangkat sekaligus akan lebih meningkatkan risiko terjadinya CVS dibandingkan dengan penggunaan 1 alat perangkat.

Menurut dr. Airina Stefanie, SpM dari RS Atma Jaya, terdapat beberapa gejala CVS yang sering ditemukan seperti penglihatan kabur, penglihatan ganda, mata berair dan merah, mata terasa lelah dan perih, nyeri pada leher dan pundak, kaku leher, nyeri kepala dan punggung, serta nyeri sekitar mata. Adapun beberapa gejala yang juga dilaporkan pada anak-anak dengan riwayat penggunaan gadget yang lama seperti hilangnya konsentrasi, tingkah laku yang buruk, rewel, mata kering dan nyeri, nyeri kepala, leher dan pundak.

Terdapat beberapa faktor yang menjadi risiko terjadinya CVS yaitu gangguan refraksi terutama astigmatisma (pengguna kacamata silinder), gangguan akomodasi mata, dan gangguan mata kering. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengatasi CVS  yaitu :

  1. Lakukan kebiasaan 20-20-20 yaitu dimana setiap 20 menit penggunaan gadget, istirahatkan mata selama 20 detik sambil melihat objek yang jauh sekitar 20 feet atau setara dengan 6 meter
  2. Seringlah untuk berkedip. Normalnya refleks kita untuk berkedip adalah 15 kali setiap menit. Penggunaan gadget menyebabkan mata hanya berkedip 5-7 kali setiap menit
  3. Aturlah posisi jarak mata dengan layar gadget sekitar 25 inch atau sepanjang lengan tangan kita. Usahakan layar gadget dibawah 10-200 dari level mata
  4. Berikan obat tetes mata pengganti air mata buatan untuk menjaga mata kita tetap selalu lembab dan tidak kering. Serta jaga kelembaban ruangan yang cukup untuk mengurangi risiko mata kering.
  5. Aturlah kontras dan pencahayaan yang aman saat penggunaan gadget
  6. Sebaiknya tidak menggunakan lensa kontak saat waktu menggunakan gadget yang lama karena akan lebih menyebabkan mata menjadi kering.
  7. Apabila kita memiliki gangguan refraksi, gunakanlah kacamata sesuai ukuran yang tepat saat menggunakan gadget
  8. Lakukan pemeriksaan mata secara berkala setiap tahun