Jakarta, GPriority.co.id – International Healthcare Engineering Forum atau Inahef 2024 resmi dibuka. Forum yang menghadirkan berbagai kegiatan seperti pameran, kongres, seminar, dan pemeriksaan Kesehatan ini digelar selama 3 hari pada 17-19 September 2024.
Pada tahun ini, Inahef bertujuan untuk merumuskan rencana implementasi program pemerintah 2024 – 2029 terutama bidang kesehatan; mendapatkan masukan dari daerah dan merumuskan serta mengimplementasikan secara masif di seluruh daerah di Indonesia melalui kongres; melakukan penilaian kesesuaian produk-produk penunjang SMART Hospital dengan regulasi; serta memberikan penghargaan bagi industri yang telah memenuhi regulasi.
Pembukaan ini ditandai dengan penekanan tombol oleh Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko yang diwakili Tenaga Ahli Utama Kedeputian II Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden (KSP), Brian Sri Prahastuti di Smesco, Jakarta Selatan pada Selasa (17/9).
Dalam keterangannya, Brian menyampaikan pemerintah mendukung penuh forum Inahef 2024. Menurutnya hal ini sesui peta jalan pemerintah dalam mewujudkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat.
“Forum ini merupakan forum yang sangat strategis karena kita diawal RPJPM, untuk direncanakan dalam 20 tahun kedepan. Ini awal kita untuk memperbanyak akses maupun layanan kesehatan,” ujar Brian.
Dia berharap, lewat smart hospital mampu menghadirkan pelayanan kesehatan yang diinginkan oleh masyarakat.
“Disamping teknologi yang canggih, ini dapat meningkatkan kepuasan konsumen terhadap layanan, antriannya makin pendek tingkat kesembuhannya semakin baik,” ucapnya.
Sementara itu, Presiden PTPI, Eko Supriyanto mengatakan Forum Teknik Pelayanan Kesehatan Internasional diselenggarakan untuk menghasilkan rumusan model dan program 2025-2029 untuk Penguatan Fasyankes dan Industri Kesehatan.
“Ini termasuk program pemeriksaan kesehatan 9 Penyakit Prioritas, program penanganan TBC secara terstruktur sistemik masif dan modern, program pemenuhan Fasyankes seluruh Indonesia, serta model struktur industri alkes dalam negeri dan model pembiayaan Fasyankes,” jelas Eko.
Melalui INAHEF 2024, diharapkan para peserta yang hadir yang terdiri dari pemerintah pusat dan daerah, fasyankes, perguruan tinggi, asosiasi profesi dan asosiasi fasyankes, serta konsultan dan kontraktor fasyankes ini dapat memberikan masukan, semakin aktif berkontribusi dan bersinergi guna mempertajam transformasi kesehatan serta mencapai SMART Hospital di Indonesia.
Foto: GPriority/Dimas A Putra