
Isbedy Setiawan ZS (Paus Sastra Lampung) meraih juara terbaik lomba puisi virtual yang digelar JMSI (Jaringan Media Siber Indonesia) dan diikuti 43 wartawan lewat Zoom.
“Saya sangat bahagia, seumur hidup, baru kali ini, ada lomba baca puisi khusus para jurnalis yang digelar organisasi pers secara nasional,” ujar Bang Is, panggilan Isbedy Setiawan ZS.
Dia berharap lomba semacam ini dilanjutkan. Alasannya, wartawan pada esensinya juga seorang sastrawan. “Mereka yang sudah menang tak boleh ikut lagi,” ujarnya.
Lomba baca puisi secara virtual ini juga dihadiri tokoh nasional: Rizal Ramli (ekonom), Adhi Massardi (novelis), Jaya Suprana (budayawan), A Yani (DPR RI), dan lainnya.
Juri lomba yang berlangsung sejak siang hingga malam secara virtual, Minggu (28/6), terdiri dari H. Deni Kurnia (Pekanbaru), Ramon Damora (Batam), dan Fakhrunnas MA Jabar (Pekanbaru).
Dewan Juri Lomba Baca Puisi Virtual menilai dari empat aspek:
1. Vokal (kejelasan artikulasi, penguasaan tempo, ritme, intonasi, olah suara, dsb)
2. Penampilan (totalitas keutuhan performa, aksi, gesture, mimik, dsb)
3. Penghayatan (keterhubungan emosi dengan puisi yang dibacakan, daya konsentrasi, ekspresi, dsb)
4. Interpretasi (pemahaman dan penafsiran terhadap isi puisi).
Panitia juga mengaku terkesan dengan lomba ini karena sebagian besar peserta membacakan puisi karyanya sendiri, capaian yang layak diapresiasi.
Di tengah kepungan teks berita yang membelenggu aktivitas jurnalistik, para peserta dengan karya puisinya berhasil menawarkan kesegaran berbahasa.
Daya puitik semacam ini perlu dilestarikan sehingga dalam kerja-kerja jurnalistiknya ke depan ‘wartawan-penyair’ bisa tampil sebagai pembeda.
Catatan panitia lainnya, semua peserta telah memperlihatkan kesungguhan tampil secara maksimal sesuai dengan kekhasan dan kemampuan yang ada.
Tapi seni membaca puisi menuntut fokus, gairah, kedisiplinan, dan keterampilan tersendiri. Empat aspek yang disinggung di atas pada akhirnya menjadi mata pisau penilaian.
Banyak peserta menulis puisi bagus namun sayang kurang bergeliga saat membacakan.
Lomba baca puisi virtual sebagai rangkaian MUNAS (Musyawarah Nasional) 1 JMSI ini meraih Piagam Museum Rekor Indonesia.
“Piagam atas rekor lomba membaca puisi secara virtual pertama di dunia oleh wartawan dengan ini dianugerahkan kepada JMSI,” ujar Jaya Suprana.
Tiga Pembaca Puisi Terbaik:
1. Isbedy Stiawan ZS (JMSI Lampung)
2. Ihsan Subhan (JMSI DKI Jakarta)
3. Rianto Rambah (JMSI NTB)
Dua Pembaca Puisi Favorit:
1. Nora Yosennovia (JMSI DKI Jakarta)
2. Zainal Takdir (JMSI Kepulauan Riau.#(GP-Langen Ayu)