Para pelaku industri hotel dan restoran di seluruh Indonesia siap untuk menerapkan sertifikasi protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).Hal ini dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio saat melakukan kunjungan ke Toko Kopi Tuku Cipete, Jakarta Selatan pada Minggu (22/11/2020).
“Penerapan sertifikasi CHSE dilakukan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan saat menggunakan fasilitas hotel dan restoran di masa pandemi Covid-19,” jelas Wishnutama.
Terkait dengan sertifikasi, Wishnutama mengatakan diberikan gratis melalui proses audit yang sudah diselaraskan dengan berbagai macam organisasi pariwisata dunia, seperti UNWTO, TTCI, serta Kementerian Kesehatan.
“Hingga saat ini sudah ada 352 hotel dan restoran yang tersertifikasi CHSE di Jakarta. Jumlah ini akan semakin bertambah mengingat banyak hotel dan restoran yang telah mendaftarkan diri untuk mendapatkan sertifikasi CHSE,” tuturnya.
Sementara itu, masih terkait CHSE, Dharma Wanita Persatuan Pusat bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif/Baparekraf dan DWP Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif/Baparekraf menyelenggarakan Sosialisasi CHSE yang diikuti Ketua DWP Tana Tidung, Nyonya Neneng Suryana didampingi Nyonya Nurul Fitriah Wirahadi selaku Sekretaris DWP Tana Tidung secara virtual menggunakan zoom meeting di Ruang Media Center Kab. Tana Tidung. Kamis, (03/12/2020).
Sosialisasi CHSE ini mengusung tema Peran Ibu pada Penerapan Protokol Kesehatan dalam Berwisata di Era Adaptasi Kebiasaan Baru yang dihadiri Ibu Erni Tjahjo Kumolo (Ketua Umum DWP), Ibu Elsie Restog Kusuma (Ketau DWP Kemenparekraf/Baparekraf) dan Bapak Wisnu Bawa Tarunajaya (Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf) sekaligus memberikan opening speech.
Adapun Narasumber yaitu Bapak I Gusti Ngurah Putra dengan materi penerapan protokol dan panduan CHSE pada sektor pariwisata dan ekonimi kreatif bersama dr. Grace Indriani dengan materi penerapan gerakan pakai masker. (VIA)