Kemenag Ajak Tolak Politik Identitas Untuk ASN

Penulis: Aflaha Rizal Bahtiar | Editor: Lina F | Foto: Kemenag.go.id

Jakarta, GPriority.co.id— Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Amien Suyitno mengajak seluruh ASN untuk menolak politik identitas. Ajakan ini disampaikan oleh Suyitno saat membuka Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama, di Gedung Pusdiklat Kemenag, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

“Dalam pelatihan kolaboratif pertama kali antara Kemenag dengan TNI dan Polri untuk Angkatan I, II, III, dan IV ini, saya ingin menyampaikan pesan Gusmen tentang perlunya menolak identitas,” ungkapnya dalam keterangan Kemenag.go.id, Selasa (22/8).

Politik identitas dsebut sangat berbahaya bagi harmoni serta kerukunan masyarakat Indonesia. Meski demikian, ia menegaskan bahwa identitas itu penting. Sebab, setiap orang tentu memiliki identitasnya masing-masing, baik jabatan, pekerjaan, kelompok gender, maupun agama dan suku bangsa.

“Mengapa kita harus menolak politik identitas? Kalau terkait pentingnya identitas, memang iya. Lalu, apanya yang kita tolak? Yaitu politik identtas yang digunakan untuk kepentingan politik,” tegasnya.

Menurut Suyitno, identitas yang melekat seperti suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) tentu tidak bisa ditolak. Sebab, semua itu merupakan bawaan lahir. Akan tetapi, jika itu digunakan untuk kepentingan politik, maka tidak ada perdebatan untuk menolaknya.

“Sebab itu berbahaya. Apalagi politik identitas dengan nomenklatur agama itu lebih berbahaya lagi. Karena kita punya pengalaman bahwa hal itu bisa menjadikan disharmoni antar keluarga,” sambung Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini.

Ia menambahkan, disharmoni antarkeluarga masih bisa ditemui di masyarakat akibat perbedaan pilihan poltik pada Pilpres 2019.

“Mereka belum move on. Ini nyata dan ini harus kita cegah,” tandasnya.