
Penulis: Aflaha Rizal Bahtiar | Editor: Lina F | Foto: Unsplash.com
Jakarta, GPriority.co.id — Katarak telah menjadi salah satu penyakit mata yang umum terjadi, terutama dialami oleh orang lanjut usia. Penyakit ini terjadi ketika lensa mata menjadi keruh, sehingga menyebabkan penglihatan menjadi kabur dan berpotensi menyebabkan kehilangan penglihatan jika tidak ditangani.
Ada beberapa mitos mengenai katarak serta faktanya. Simak selengkapnya yang dirangkum berikut ini.
Mitos: Katarak hanya terjadi pada orang lanjut usia.
Faktanya, meskipun benar terjadi pada orang lanjut usia, hanya saja orang yang berusia muda juga mungkin mengalami pembentukan katarak karena faktor genetik, trauma, pengobatan tertentu, atau kondisi medis yang menyertainya. Karena itu, penting untuk deteksi dini.
Mitos: Jika dioperasi sejak dini katarak bisa kambuh lagi.
Faktanya, katarak adalah penyakit kekeruhan lensa progresif yang dihilangkan melalui operasi katarak dan diganti dengan lensa buatan (IOL). Setelah operasi selesai, katarak tidak bisa berkembang lagi.
IOL dapat mengalami pembentukan PCO yang dapat mengurangi penglihatan. Namun, ini bisa diatasi melalui perawatan OPD. Karena itu, sebaiknya lakukan operasi sebelum terlambat.
Mitos: katarak bisa menyebar dari satu mata ke mata lainnya.
Faktanya, katarak tidak menyebar dari satu mata ke mata lainnya. Namun, seseorang dapat mengembangkan katarak di kedua matanya secara mandiri. Selain itu, perkembangan katarak dapat bervariasi di antara mata, sehingga membutuhkan pendekatan pengobatan yang disesuaikan.
Mitos: obat tetes mata dapat melarutkan atau mencegah katarak.
Faktanya, penting untuk diklarifikasi bahwa tidak ada obat mata yang dapat melarutkan atau mencegah katarak. Meskipun modifikasi gaya hidup tertentu seperti melindungi mata dari radiasi ultraviolet dan menjaga pola makan sehat, obat mata hanya menunda pembentukan katarak atau memperlambat perkembangannya.