
Jakarta, GPriority.co.id – Berkembangnya ilmu pengetahuan mendorong institusi perguruan tinggi berinovasi dalam mengembangkan system pendidikan termasuk dalam memberikan materi hingga pengelompokan disiplin keilmuan.
Hal ini memunculkan berbagai program studi baru yang jumlahnya semakin banyak. Banyak diantara prodi baru tersebut sebenarnya adalah gabungan dari dua disiplin ilmu yang sudah ada sebelumnya.
Salah satunya adalah program studi Tasawuf Psikoterapi, sebuah program studi yang menggabungkan 2 disiplin ilmu, yaitu Tasawuf dan Psikoterapi. Tasawuf atau sering disebut Sufisme merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara dalam menyucikan jiwa, menjernihan akhlak, membangun lahir dan batin serta memperoleh kebahagian yang abadi.
Sementara Psikoterapi mempelajari usaha penyembuhan penyakit atau masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan, dan perilaku.
Menggabungkan dua ilmu tersebut ke dalam prodi Tasawuf Psikoterapi berarti mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan masalah kejiwaan dengan pendekatan psikologis dan sufistik.
Di jurusan ini, mahasiswa tidak hanya mengkaji berbagai masalah kesehatan mental dari segi sains dan medis, namun juga mempelajari tentang ilmu-ilmu agama untuk dipadukan dalam usaha penyembuhan penyakit kejiwaan.
Secara umum, mahasiswa prodi Tasawuf Psikoterapi akan belajar tentang ilmu tasawuf, agama Islam, psikologi, filsafat, hal-hal gaib dalam berbagai kepercayaan agama, hingga ilmu untuk menterapi orang.
Di sinilah letak keunikan dari prodi Tasawuf Psikoterapi. Mahasiswa tidak hanya belajar tentang sains dan logika namun juga tentang hal gaib yang ada di agama Islam dan agama-agama lainnya.
Hal-hal gaib yang dimaksud adalah mengenai hubungan hamba dengan Tuhan sehingga memunculkan pengalaman mistis di luar nalar manusia. Dengan demikian, secara tidak langsung mahasiswa akan mengkaji perbedaan dari setiap agama.
Dalam Tasawuf Psikoterapi ilmu ini diperlukan untuk membentuk mahasiswa agar meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.
Selain itu prodi ini mengajarkan mahasiswanya untuk dapat melakukan terapi mental. Mulai dari praktik melakukan rawat jalan untuk menyembuhkan diri-sendiri, hingga konseling.
Sedangkan untuk mata kuliah yang umumnya diajarkan pada prodi ini, di antaranya mengenai ilmu Fiqh, Ulumul Qur’an, Ulumul Hadits, Akhlak Tasawuf, Ilmu Kalam, Filsafat Ilmu, Psikologi Agama, Psikologi Umum I, Tafsir Ayat – Ayat Sufistik, Psikodiagnostik, Pengobatan Fisik ala Nabi, Psikologi Konseling dan Psikoterapi, Tasawuf Sosial, Tarekat dan Suluk, Tasawuf Kontemporer, dan Psikoneuroimunologi.
Prospek Kerja
Dari segi prospek kerja, prodi Tasawuf Psikoterapi memiliki prospek kerja yang tidak kalah dengan bidang umum lainnya.
Lulusan prodi ini bisa berprofesi menjadi psikoterapis, trainer psikoterapi, terapis bagi Anak Berkebutuhan Khusus, guru di SLB, konsultan keluarga/masyarakat, motivator SDM, tenaga paliatif di rumah sakit, dan peneliti sosial.
Selain itu mereka juga bisa menjadi entrepreneur, guru ilmu akidah dan akhlak, serta konselor sekolah.
Meski belum familiar namun beberapa perguruan tinggi diketahui memiliki jurusan Tasawuf Psikoterapi ini. Misalnya seperti IAIN Imam Bonjol Padang, UIN Walisongo Semarang, UIN Sunan Gunung Djati, UIN Sunan Ampel, IAIN Tulungagung, dan UIN Raden Fatah. (Vn)