Kenali Bahaya Steroid bagi Atlet Binaraga, Penyebab Achmad Ghadavi Tutup Usia?

Jakarta, GPriority.co.id – Baru-baru ini dunia olahraga digemparkan dengan kabar meninggalnya, Achmad Ghadavi Mantan Atlet Binaraga Nasional Indonesia. Sebelum tutup usia, Davi membeberkan soal penyakit yang diidapnya serta ia merupakan pengguna steroid.

Dikutip dalam akun Instagram @aimanwitjaksono, ia membangikan tentang kesaksian Achmad Ghadavi sebelum tutup usia. “Saya mengenal Achmad Ghadafi, sebagai teman yang baik. Kami kerap berdiskusi soal kesehatan dan kebugaran seputar dunia Gym.”

“Saya berdoa semoga Dafy yang bersaksi adalah orang yang baik, selalu dalam kasih sayang Allah yang Maha Kuasa. Dan video yang sempat dibuatnya menjadikan hikmah bagi kita semua,” tulisnya.

Dalam video itu, Ghadavi telah menjadi atlet Binaraga sejak 2006 sampai 2019. Selama itu pula ia menggunakan Streoid untuk mengeluarkan otot-ototnya di podium.

Ghadafi menegaskan dan menghimbau kepada atlet binaraga agar jangan coba-coba pakai Streoid karena efeknya itu tidak tidak ke depan nanti. 

Lantas, apa bahaya penggunaan Steroid bagi kalangan atlet binaraga?

Dikutip siloamhospital, Obat steroid adalah golongan obat yang dikenal ampuh dalam mengatasi peradangan, sehingga disebut juga dengan obat antiradang (umumnya jenis kortikosteroid). Adapun sejumlah kondisi peradangan tubuh yang biasanya diobati dengan obat steroid adalah rematik atau peradangan pada sendi, radang usus, asma, radang ginjal, radang mata, dan lain-lain.

Kendati demikian, jenis steroid yang digunakan Ahmad Ghadafi adalah steroid anabolik. Jenis ini sering kali digunakan secara ilegal untuk meningkatkan massa otot dan performa atletik. 

Penyalahgunaan steroid anabolik dapat menyebabkan berbagai efek samping mulai dari yang ringan hingga berbahaya atau bahkan mengancam jiwa. Sebagian besar efek samping dapat diatasi jika Anda berhenti mengonsumsi obat, tetapi sebagian lainnya mungkin bersifat permanen. 

Dosis yang dijual bebas seringkali 10 hingga 100 kali lebih tinggi daripada dosis yang diresepkan oleh penyedia layanan kesehatan untuk mengobati kondisi medis. Inilah sebabnya mengapa efek sampingnya biasanya lebih parah daripada efek samping penggunaan steroid anabolik yang diresepkan. 

Mengutip situs Cleveland Clinic, beberapa atlet, binaragawan, dan lainnya menyalahgunakan obat-obatan ini dalam upaya meningkatkan performa dan atau memperbaiki penampilan fisik mereka. Steroid anabolik adalah obat peningkat penampilan dan performa (APED) yang paling umum. Penyalahgunaan steroid anabolik umum terjadi.

Foto: Istimewa