
Labuan Bajo-Gpriority, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa pada Senin (20/7/2020) melakukan pertemuan dengan Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandara Komodo Labuan Bajo I Ketut Gunarsa. Pertemuan ini diadakan untuk membahas sudah sejauh mana progres pengembangan perluasan Bandara Internasional Komodo Labuan Bajo.
Dalam siaran pers yang diterima pada Selasa (21/7/2020) Suharso Monoarfa mengatakan, perluasan Bandara Komodo menggunakan skema KPBU dengan konsorsium CAS yang selama ini mengelola Bandara Changi Singapura. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan performa dan layanan bandara kepada penumpang, meningkatkan target 4 juta penumpang dan mengangkut 3.500 ton kargo di 2024, memperluas konektivitas nasional maupun internasional, dan merealisasikan Nawacita Presiden tentang realisasi ekonomi mandiri dengan mengaktifkan sektor ekonomi domestik strategis.
Lingkup pekerjaan perluasan Bandara Komodo seperti dijelaskan Suharso meliputi konstruksi, operasi, dan pengelolaan fasilitas yang memiliki nilai investasi sebesar Rp 1,2 triliun dengan masa kerjasama selama 25 tahun. Fasilitas yang dimaksud meliputi perpanjangan runway, perluasan apron, peningkatan keandalan supporting runway dan taxiway, perluasan gedung terminal domestik, pembangunan gedung terminal internasional, pembangunan gedung terminal kargo, hingga perluasan area parkir penumpang.
“Sejak diusulkan pembangunan perluasan Bandara Komodo pada 2018 oleh Kementerian Perhubungan selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK), Kementerian PPN/Bappenas turut mendampingi mulai dari tahap perencanaan, tahap penyiapan, tahap transaksi, hingga tahap pembangunan di lapangan pada 2021,” ujar Suharso.
Dalam tahap transaksi seperti dituturkan Suharso proyek ini banyak menarik minat investor dari dalam dan luar negeri. Namun berdasarkan seleksi, pemerintah mengumumkan hanya lima konsorsium yang lolos tahap prakualifikasi dan setelah melalui proses tender, konsorsium Cardig Aero Services (CAS) yang beranggotakan PT Cardig Aero Services, Changi Airports International Pte Ltd dan Changi Airports MENA Pte Ltd menjadi pelaksana yang akan melaksanakan pembangunan perluasan Bandara Komodo. Saat ini, Bandara Komodo tengah memasuki proses pemenuhan pembiayaan atau financial closing dengan target konstruksi dan operasi di awal 2021.
“Pengembangan Bandara Komodo ini diperkirakan dapat memberikan kontribusi peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Manggarai Barat sebesar 2,5 persen per tahun, pemanfaatan tenaga kerja lokal, pemanfaatan bahan atau material lokal, dan peningkatan daya saing NTT yang secara tidak langsung akan meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat,” tutup Menteri Suharso.(Haris)