Penyediaan layanan akses internet terus ditingkatkan, termasuk di daerah perbatasan.
Dalam rangka pembahasan percepatan pembangunan komunikasi di Mahakam Ulu, Pemerintah Daerah Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur menghadiri acara audiensi pada 15 September dan Rapat Koordinasi Konektivitas TIK wilayah Perpres 131 dan Perbatasan yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi melalui Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI).
Kedua acara yang berlangsung di Hotel Royal merupakan wujud realisasi atas keinginan Presiden RI dalam membangun dari daerah pinggiran dan perbatasan sebagai garda terdepan.
Menurut Direktur BP3TI Anang Latif yang ditemui seusai acara Rapat Koordinasi Konektivitas TIK wilayah Perpres 131 dan Perbatasan yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi melalui Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) , daerah perbatasan merupakan garda terdepan, untuk itulah percepatan pembangunan komunikasi harus segera dilaksanakan.
Ketika ditanyakan syarat apa saja yang wajib dipenuhi oleh daerah tersebut, Anang menjawab, yang pertama lahan yang tidak menjadi sengketa dan yang kedua daerah tersebut termasuk ke dalam kawasan 3 T dan perbatasan.
Anang juga menjelaskan dalam rapat tersebut ada sejumlah pokok pembahasan, salah satunya berkaitan dengan penyiapan lahan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) yang merupakan bagian dari Network Element GSM berhubungan langsung dengan Mobile Station (MS).
“Nantinya fasilitas ini berfungsi sebagai pengirim dan penerima (transceiver) sinyal komunikasi dari atau ke MS serta menghubungkan MS dengan network elemen lain dalam jaringan GSM diantaranya BSC dan MSC,” kata Anang.
Acara sendiri diikuti oleh daerah-daerah yang tergolong ke dalam wilayah Perpres 131 dan juga perbatasan termasuk Mahakam Ulu.
Nasution Hibau Djaang, Kadis Infokom Kab. Mahakam Ulu, Kalimantan Timur memberikan apresiasi yang baik terkait acara Rakornas BP3TI tersebut.
“Kita menyambut baik dengan adanya dua acara ini karena bisa membantu daerah kita, sebagai daerah pemekaran baru, yang baru mekar kurang lebih 4 tahun yang lalu. Sementara jaringan-jaringan internet dan lain sebagainya di daerah kita memang betul-betul tidak ada. Dan kita memang memiliki banyak daerah yang blank spot. Maka dari itu kita upayakan berdirinya tower. Pada saat ini sudah berdiri sebanyak 7 tower yang telah dibangun oleh pemerintah daerah sejak tahun 2015. Meskipun hingga saat ini belum berfungsi. Jadi kami harapkan usulan kita di dalam kegiatan ini bisa menjadi perhatian pemerintah pusat yang dalam hal ini Kementerian Komunikasi melalui BP3TI,” kata Hibau.
Hibau mengatakan, paling utama yang kita harapkan yakni mengaktifkan tujuh tower dan jaringan internet baik di sekolah, puskesmas maupun di kantor-kantor desa sehingga mereka bisa mengakses dan menyelesaikan pekerjaannya secara langsung.
“Pemda Mahakam Ulu berharap setelah acara ini, BP3TI menepati janjinya. Kepada kami, Direktur BP3TI mengatakan di bulan ini atau bulan depan sudah tiba di Mahakam Ulu untuk melakukan surveri lapangan dan setelah survei selesai segera ada tindaklanjutnya, sehingga tujuh tower yang kami miliki bisa segera diakses oleh para provider. Harapannya jaringan telekomunikasi serta internet di Mahakam Ulu sudah bisa masuk, “ katanya.
“Mengenai kesiapan-kesiapan Mahakam Ulu dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi, kami sudah siap dan memenuhi persyaratan yang diajukan oleh BP3TI, “ kata Hibau.
Hibau juga mengatakan bahwa provinsi mendukung sekali hadirnya jaringan telekomunikasi dan internet di Mahakam Ulu. “Bukti dukungan mereka adalah dengan menghadiri acara Rapat Koordinasi Konektivitas TIK wilayah Perpres 131 dan Perbatasan,” kata Hibau.
.Terkait dengan kegiatan audiensi kemarin, Hibau mengatakan memang sudah diatur satu bulan yang lalu. “Jadi tujuan dari audiensi itu adalah untuk pemenuhan atau pemanfaatan tujuh menara telekomunikasi yang ada di Kabupaten Mahakam Ulu itu memang belum berfungsi jaringannya,” ungkapnya.
“Jadi kemarin kita melakukan audiensi dengan Pak Direktur BP3TI bahwa beliau mensuport tentang pelaksanaan pemasangan BTS di tujuh tower tersebut. Juga kita usulkan dengan beberapa kebutuhan akses internet khususnya untuk sekolah-sekolah, puskesmas dan desa-desa nah itulah yang kita usulkan,” tutur Hibau.
Kata, Hibau, bupati sendiri mendukung acara audiensi kemarin. Makanya beliau menyempatkan diri untuk menghadiri audiensi acara tersebut. Beliau berharap kehadirannya bisa memberikan masukan kepada direktur BP3TI terkait telekomunikasi di daerahnya,” jelasnya.
“Hasilnya ya seperti yang saya katakan tadi, setelah mendengar masukan dari Pemda Mahakam Ulu, Direktur BP3TI mendukung pelaksanaan pemasangan BTS di tujuh tower.
Nah ini menjadi bukti bahwa bupati sangat memperhatikan daerahnya,” ungkapnya.
“Kita hanya menyampaikan proposal kegiatan kita dan beliau juga (Direktur) sempat kaget ini tower sudah dibangun diakhir 2015 cuma belum dimanfaatkan sama sekali oleh beberapa provider, “kata Hibau.
“Memang kesulitan kita adalah setiap provider sekarang ini kan kebijakan-kebijakan interen mereka kan cukup ketat dengan hal itu karena berkaitan dengan bisnis mereka. Jadi itulah yang menjadi kendala kita. Nah untuk memenuhi itu semua kita harus mengikuti program ini. Cuma itu satu satunya cara. Merah putih sendiri itu pun tidak bisa juga karena mereka juga sekarang kan larinya ke bisnis,” jelasnya.
“Ya, membangun dari perbatasan seperti yang dituturkan Pak Jokowi, dengan nawacitanya pak presiden, memang dibangun dari daerah pinggiran, tetapi faktanya sendiri, sekarang di daerah kita yang berbatasan dengan Serawak, untuk beberapa daerah 3T itu tidak terpenuhi. Sana-sini belum terpenuhi sama sekali dan hanya baru berdiri menara saja belum ada apa-apanya di tempat kita alias no signal, “ kata Hibau.
Lebih lanjut ditambahkan oleh Hibau, targetnya mungkin dalam bulan ini kalau tidak awal bulan depan akan dilakukan survei lapangan tim BP3TI. Setelah melakukan survei lapangan mereka akan menindaklanjuti dengan aktionnya. “ Rencananya itu bulan Desember,” ujarnya.
Mengenai persyaratan agar signal ke Mahulu, Kabid Infrastruktur tik diskominfo Kab. Mahakam Ulu Evodius Awang yang tengah mendampingi Hibau di acara Rapat Koordinasi Konektivitas TIK wilayah Perpres 131 dan Perbatasan menjelaskan , sebenarnya persyaratannya tidak terlalu sulit, yang penting pemerintah kabupaten menyiapkan lahan yang betul-betul tidak ada masalah sama sekali, dalam hal ini milik Pemkab. “Nah itu salah satu persyaratannya. Dan kedua adalah daerah itu adalah daerah 3T. Nah untuk Mahakam Ulu itu daerah 3T+T. T yang terakhir itu daerah terakhir atau perbatasan. Jadi lengkaplah sudah konteks 3-1-3-1 dari BNPP (Badan Nasional Pengelola Perbatasan). Kita masuk perbatasan itu terutama Long Panjang, Long Apari, “ kata Evodius.
“Dan dalam hal ini Kabupaten Mahakam Ulu telah melakukan jemput bola. Verifikasi data kita sudah kita sampaikan lengkap sesuai permintaan yang diminta oleh BP3TI, kita siapkan data itu secara detail, kebutuhan-kebutuhan sudah kita siapkan. Nah sekarang tinggal verifikasi lagi saja ini dan kesepakatan,” pungkasnya.
Fiber Optik Akan Masuk ke Mahulu
Direncanakan pada bulan Agustus 2017, Kabupaten Mahakam Ulu akan terkoneksi dengan jaringan serat optik yang dibangun oleh perusahaan Palapa Ring, yang disambungkan langsung dari Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat dengan panjang 120 kilometer.
Keberadaan serat optik ini akan membantu Kabupaten Mahakam Ulu terlepas dari keterisolasian komunikasi, serta dalam memperkuat jaringan data di Mahakam Ulu.
Disampaikan Wakil Bupati Mahakam Ulu Y Juan Jenau membuka acara sosialisasi jaringan tulang punggung seratoptik nasional Palapa Ring yang dilaksanakan di BPU Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, beberapa waktu lalu.
Acara ini dihadiri oleh Camat dari Kecamatan Long Hubung, Laham dan Long Bagun serta Petinggi/Kepala Kampung, Kepala Adat dan Ketua BPK yang berada di ketiga kecamatan tersebut, yang nantinya dilalui oleh jaringan kabel serat optik.
“Tidak dapat dipungkiri bahwa dewasa ini kebutuhan akan sistem komunikasi di era digital ini menuntut peran jaringan telekomunikasi yang efektif dan efisien, terutama di Kabupaten Mahakam Ulu. Perkembangan komunikasi inilah yang kemudian mendorong pemerintah daerah untuk berupaya meningkatkan sistem komunikasi, dengan membuka bekerjasama dengan stakeholder terkait,” sampai Juan membuka sambutannya.
Peningkatan sistem komunikasi yang baik melalui pembangunan serat optik nasional palapa ini, katanya, sebagai upaya untuk mendukung penggunaan data internet mulai dari perkantoran, perbankan sampai pelaku ekonomi yang merupakan pemeratan dan percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, penyediaan jasa akses teknologi, informasi dan komunikasi yang belum memadai saat, sehingga pemerintah dan masyarakat dapat terhubung dengan nyaman tanpa terputus oleh pengaruh cuaca dan bandwith yang rendah.
Terpasangnya jaringan serat optik nasional palapa ring ini di Kabupaten Mahakam Ulu adalah merupakan upaya pemeretaan komunikasi di seluruh Indonesia mulai dari perkotaan hingga pedesaan, menurut peraturan Presiden Republik Indonesia No 3 tahun 2016, tentang percepatan pelaksanaan proyek strategi Nasional.
Sejalan dengan itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Mahakam Ulu dalam menopang roda pemerintahan terus berupaya dalam pembenahan pembangunan. Dan kami selaku kepala daerah memiliki komitmen yang kuat dalam misi yang pertama yakni “Membangun dan meningkatkan sarana dan prasarana publik yang berkualitas, adil, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan”.
“Saya katakan demikian karena, Misi ini diarahkan untuk mewujudkan tersedianya infrastruktur strategis yang mantap, sehingga mampu menopang kebutuhan masyarakat dalam melakukan berbagai aktifitas, terutama aktifitas ekonomi. Ini merupakan salah satu prioritas utama dalam misi, untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, sehingga apa yang diharapkan masyarakat dapat terpenuhi,” tegasnya.
Oleh sebab itu Juan berharap dengan adanya proyek pembangunan jaringan tulang punggug serat optik nasional palapa ring di Kabupaten Mahakam Ulu yang segera di aplikasikan ini dapat dijaga, dipelihara dan di manfaatkan untuk kepentingan bersama sehingga program-program pembangunan ini betul-betul tepat sasaran dan bermanfaat dalam mewujudkan proses pembangunan yang optimal dan berkesinambungan ## (Humas Mahulu)