MAMBERAMO RAYA, NADI TANAH PAPUA

Mamberamo Raya di periode 2016 -2021 dipimpin oleh bupati Dorinus Dasinapa dan wakil bupati Yakobus Britay.

Kabupaten Mamberamo Raya dikukuhkan sebagai daerah otonom berdasarkan UU No. 19 tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Mamberamo Raya di Provinsi Papua pada tanggal 15 Maret 2007.

Ibukota yang dipilih terletak di daerah Burmeso. Batas wilayahnya: sebelah Utara berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Tolikara. Untuk wilayah Barat berbatasan dengan Kabupaten Waropen dan Kabupaten Yapen Waropen. Sedangkan di Timur berbatasan dengan Kabupaten Sarmi.

Nama “Mamberamo” berasal dari bahasa Dani. Mambe berarti ‘besar’ dan Ramo berarti ‘air. Mamberamo dijuluki Amazon dari Papua. Lantaran Bentang alamnya memiliki keunikannya tersendiri.

 

Nadi Tanah Papua.

Yang membuat Mamberamo Raya dijuluki sebagai “Nadi Tanah Papua” boleh jadi karena daerah ini dilintasi sungai Mamberamo sepanjang 670 km. Sungai yang menjadi penghidupan masyarakat Mamberamo Raya.

Sumber air sungai ini berasal dari pertemuan antara beberapa anak sungai utama, yaitu Tariku, Van Daalen dan Taritatu. Air mengalir ke arah utara melalui lembah Pegunungan Van Rees guna mencapai bagian delta yang berawa dataran rendah. Sungai ini akhirnya bermuara di Samudra Pasifik di titik utara Tanjung D’Urville. Danau Rombebai dan Bira terletak di sepanjang aliran sungai.

Potensi alam yang terdapat di sekitar sungai ini ialah batu bara, gas alam, dan emas. Beberapa spesies baru yang ditemukan di hutan tropis Sungai Mamberamo  antara lain kupu-kupu hitam dan putih, katak berhidung panjang,dan pergam kaisar. Ada juga ditemukan spesies endemik seperti kelelawar kembang baru, tikus pohon kecil, semak belukar berbunga, dan wala-bi kecil. Kawasan hutan sekitar sungai ini juga dihuni oleh 143 jenis burung, termasuk cendrawasih burung yang dijuluki bidadari dari surga.

Potensi flora di Mamberamo dihuni sekitar 300.000 hektare hutan sagu. Sagu-sagu itu tumbuh subur di sepanjang sungai, terutama di bagian hilir dan rawa-rawa.Selama ini, sagu hanya dijadikan makanan utama bagi penduduk lokal.

Pemerintah Indonesia berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di sungai Mamberamo ini. Dibangunnya PLTA ini nantinya akan menghasilkan kapasitas listrik yang bisa untuk melistriki seluruh daratan Papua.###