Jakarta, GPriority.co.id – Kesultan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat membuka lowongan bagi masyarakat yang berminat menjadi Prajurit Kraton. Secara resmi informasi lowongan tersebut dipublikasikan melalui carousel Instagram @jogjacity dan @yogyarayacity.
Untuk menjadi bagian dari Prajurit Kraton, diutamakan pada orang yang aktif kegiatan masyarakat dan baris berbaris. Bagi Anda yang belum tahu tentang Prajurit Kraton, berikut ulasannya yang dirangkum dari laman resmi Kraton Jogja.
Sebagai kerajaan, Kraton Jogja memiliki 10 kelompok pasukan prajurit yang disebut sebagai bregada. Bregada sendiri memiliki pemimpin tertinggi yang disebut secara singkat dengan Manggalayudha atau Komandan/Kumendham. Sebutan secara lengkapnya yaitu Kommandhan Wadana Hageng Prajurit.
Sebagai pimpinan prajurit, Manggalayudha memiliki tugas sebagai pengawas dan penanggung jawab penuh atas pasuaknnya. Dalam mengemban tugasnya, Manggalayudha dibantu oleh seorang Pandhega (Kapten Parentah) atau sebutan lengkapnya Bupati Enem Wadana Prajurit. Pandhega memiliki tugas utama yaitu menyiapkan pasukan.
Berikut adalah 10 kelompok bregada yang masih tetap ada delapan upacara Grebeg:
1.Bregada Bugis. Awalnya Bredaga Bugis terdiri dari orang-orang Bugis, Sulawesi. Namun prajurit yang ada kini sudah tidak lagi terdiri dari orang-orang Bugis. Setiap Grebeg bertugas mengawal gunungan ke Kepatihan.
2.Bregada Surakarsa. Berasal dari kata sura (berani) dan karsa (kehendak). Secara filosofis, Bregada Surakarsa merupakan prajurit yang pemberani dengan tujuan selalu menjaga keselamatan Adipati Anom (Putra Mahkota). Tetapi saat upacara Grebeg, Bregada Surakarsa bertugas mengawal gunungan ke Masjid Gedhe.
3.Bregada Wirabraja. Nama Bregada Wirabraja berasal dari kata wira (berani) dan braja (tajam). Secara filosofis Bregada Wirabraja berartu prajurit yang sangat berani dan tajam panca inderanya. Mereka selalu peka dengan keadaan, pantang menyerah dalam membela kebenaran, dan pantang mundur sebelum musuh dikalahkan.
4.Bregada Dhaeng. Kelompok pasukan yang awalnya terdiri dari bangsawan Makasar, tetapi saat ini sudah tidak. Bendera prajurit Dhaeng adalah Bahningsari berbentuk empat persegi panjang berwarna dasar putih, di tengahnya terdapat bintang segi delapan berwarna merah.
5.Bregada Patangpuluh. Nama pasukan ini tidak sesuai dengan jumlah asli anggota pasukannya. Klebet (bendera) prajurit Patangpuluh adalah Cakragora, artinya pasukan yang mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa, sehingga segala musuh seperti apapun bisa terkalahkan.
6.Bregada Jagakarya. Berasal dari kata jaga (menjaga) dan karya (pekerjaan). Secara filosofis bermakna prajurit yang mengemban tugas menjaga dan mengamankan jalannya pemerintahan kerajaan.
7.Bregada Prawiratama. Berasal dari kata prawira (perwira) dan tama (utama). Secara filosofis Prawiratama bermakna prajurit yang pemberani dan pandai dalam setiap tindakan, selalu bijak walau dalam suasana perang.
8.Bregada Nyutra. Berasal dari kata sutra yang mendapat awalan “n”. Kata sutra dalam bahasa Kawi berarti unggul atau ketajaman. Secara filosofis Nyutra bermakna prajurit yang sehalus sutra dan selalu mendampingi dan mejaga keamanan raja, tetapi memiliki ketajaman rasa dan keterampilan yang unggul. Tugasnya sudah jelas sebagai pengawal pribadi raja.
9.Bregada Ketanggung. Berasal dari kata tanggung (berat atau beban) dan kata awalan “ke-” yang memiliki makna sangat. Secara filosofis Ketanggung bermakna pasukan dengan tanggung jawab yang sangat berat.
10.Bregada Mantrijero. Berasal dari kata mantri (juru bicara) dan jero (dalam). Secara filosofis Mantrijero bermakna prajurit yang mempunyai wewenang ikut ambil bagian dalam memutuskan hal-hal dalam lingkungan keraton.
Itulah 10 Prajurit Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Bregada yang saat ini masih ada. Apabila berminat untuk menjadi salah satu bagian dari Bregada, Anda bisa melamar posisi tersebut. Cek informasi lengkap seputar lamaran Prajurit Kraton melalui akun Instagram @jogjacity atau @yogyarayacity. Berkas lamaran dapat dikirimkan langsung ke kantor Kawedanan Kaprajuritan. (Gs)