Masih Stabil, Inflasi Sultra pada Maret 2024

Kendari, GPriority.co.id – Inflasi Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan Maret 2024 berada diangka 2,93 persen, sedangkan indeks perkembangan harga (IPH) sebagai proxy inflasi pada Minggu III April tahun 2024, diangka -1,61. Angka tersebut masih stabil jika dilihat pada inflasi bulan Februari sebesar 2,90 persen.

Hal ini dilaporkan saat Pemprov Sultra mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi secara virtual bersama Mendagri, Tito Karnavian yang berlangsung di Ruang Rapat Biro Perekonomian Setda Sultra, Senin (22/4).

Dalam laporannya, komoditas yang paling sering memberikan andil inflasi pada momen idul Fitri adalah tarif angkutan udara, daging ayam ras dan daging sapi. Selain itu, berdasarkan pemantauan harga SP2KP pada Minggu Ketiga April 2024 ini, beberapa komoditas pangan yang harganya meningkat dan perlu diwaspadai karena terjadi penambahan jumlah Kab/Kota adalah bawang merah, bawang putih, minyak goreng, daging ayam ras dan gula pasir.

“Indeks perkembangan harga M3 April 2024 yang mengalami deflasi terdalam, salah satunya dari kabupaten Bombana dengan perubahan IPH -6,96 persen,” ujar Tito dalam rilis resmi Pemprov Sultra.

Sementara itu untuk komoditas penyumbang kenaikan IPH tertinggi, kata Tito ada di luar pulau Sumatera dan Jawa, pada Minggu ke-3 April 2024, salah satunya berada di Provinsi Sulawesi Tenggara, yakni Kabupaten Wakatobi dengan komoditas andil terbesar yakni beras, cabai merah dan telur ayam ras serta komoditas penyumbang andil kenaikan IPH terbesar di 10 wilayah tersebut didominasi oleh daging ayam ras, daging sapi dan cabai merah.

“Kemudian, harga beras berangsur turun sampai dengan 23 April 2024 seiring dengan masuknya periode panen raya sepanjang Maret-April 2024,” tuturnya.

Lebih lanjut, Tito mengatakan dengan diselenggarakannya Rakor ini dia berharap informasi, pengalaman, dan strategi dalam menghadapi tantangan pengendalian inflasi di tingkat daerah masuk daftar inflasi tinggi agar segera diatasi dan dicarikan solusinya.

Lalu, terkait pendistribusian beras dan jagung, Mendagri instruksikan hasil panen raya disalurkan dengan cepat dengan harga yang wajar. Diingatkannya juga untuk mengatur harga jangan sampai terlalu tinggi ataupun turun terlalu rendah.

“Bulog tolong bantu distribusikan (beras dan jagung) dan Kementerian Perdagangan juga atur harga jangan sampai terlalu meningkat dan jangan anjlok terlalu dalam. Kasihan petani kalau harganya turun sekali,” ucapnya.

Perlu diketahui, pada Maret 2024 terjadi inflasi year on year (yon-y) sebesar 3,05 persen dengan Indeks harga Konsumen (IHK) sebesar 106,13. Inflasi provinsi y-on-y tertinggi terjadi di Provinsi Papua Barat sebesar 4,78 persen dan terendah terjadi di Provinsi Papua Barat Daya sebesar 1,42 persen, serta Inflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,52 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Maret 2024 sebesar 0,93 persen, sedangkan kondisi inflasi Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan Maret 2024 berada diangka 2,93 persen dan indeks perkembangan harga (IPH) sebagai proxy inflasi pada Minggu III April tahun 2024, diangka -1,61.

Foto: Pemprov Sultra