Mendikbud Nadiem Makarim: Bantuan Kuota Subsidi Pendidikan Dibagi Menjadi Dua Tahap Dalam Setiap Bulannya

Selama 4 bulan (September hingga Desember 2020), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mulai menyalurkan kuota data subsidi pendidikan bagi pelajar, mahasiswa, guru dan dosen.

” Bantuan kuota subsidi pendidikan yang diberikan kemendikbud akan dibagi menjadi dua tahap dalam setiap bulannya,” ucap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dalam sambutannya di acara peresmian kebijakan bantuan kuota data internet tahun 2020 yang digelar secara virtual pada Jum’at (25/9/2020).

Tahap pertama bulan September akan diberikan pada 22-24 September, sedangkan tahap kedua akan diberikan pada 28-30 September.

Untuk bulan Oktober akan diberikan pada tanggal 22-24 Oktober untuk tahap pertama dan 28-30 Oktober untuk tahap kedua.

Di bulan November hingga Desember, Kemendikbud juga membaginya menjadi dua tahap dengan tanggal yang sama dengan September dan Oktober.

Nadiem dalam sambutannya juga mengatakan, untuk menghindari penyalahgunaan pemakaian pulsa, Kemendikbud telah melakukan kerjasama dengan operator telepon untuk membagi kuota tersebut menjadi dua yakni kuota umum yang bisa dipakai oleh semua jenis aplikasi dan kuota belajar yang spesifik hanya untuk aplikasi dan aktivitas belajar saja.” Untuk pelajar kategori PAUD, 20 GB yang mereka dapat 15 GB-nya diperuntukkan untuk belajar, sedangkan sisanya yakni 5 GB bisa dipergunakan untuk kuota umum,” jelas Nadiem.

Peserta didik di jenjang pendidikan dasar (SD) dan menengah (SMP, SMA dan sederajat) mendapatkan kuota data 35 GB per bulan, dengan rincian 5 GB untuk kuota umum dan 30 GB kuota belajar.

Kemudian, bantuan kuota internet untuk mahasiswa dan dosen akan mendapatkan kuota 50 GB per bulan dengan rincian 5 GB kuota umum dan 45 GB kuota belajar.

Bagi tenaga pendidik (guru) di PAUD,SD,SMP dan SMA akan mendapatkan kuota data internet sebesar 42 GB, terdiri dari 5 GB kuota umum dan 37 GB kuota belajar.

Nadiem berharap bantuan ini bisa semakin mempermudah proses belajar mengajar jarak jauh.” Dengan demikian target menciptakan SDM berkualitas di tengah pandemi bisa tetap terlaksana,” tutup Nadiem.(Hs)