Jakarta,GPriority.co.id-Bagi Anda yang gemar melakukan wisata ziarah, ada satu tempat di jakarta yang ramai dikunjungi orang dalam setiap harinya. Tempat wisata yang dimaksud adalah makam Habib Cikini.
Habib Cikini yang memilki nama asli Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi merupakan seorang alim ulama yang melakukan syiar Islam di Batavia (kota yang kini disebut dengan Jakarta).
Habib Abdurrahman memiliki nasab lengkap yakni Habib Abdurrahman bin Abdullah bin Muhammad bin Husein bin Abdurrahman bin Husein bin Abdurrahman bin Al Hadi bin Ahmad Shahib Syi’ib bin Muhammad Al Ashghar bin Alwi bin Abubakar Al Habsyi lahir dari keluarga Al Habsyi pada cabang keluarga Al Hadi bin Ahmad Shahib Syi’ib dan merupakan generasi pertama dari garis keturunan keluarganya yang dilahirkan di Nusantara tepatnya di Semarang.
“Habib Abdurrahman merupakan teman dekat maestro lukis Raden Saleh. Saking dekatnya Habib Abdurrahman menikah dengan Syarifah Rogayah binti Husein bin Yahya yang merupakan adik dari Raden Saleh. Bersama Syarifah Rogayah, Habib Cikini tidak dikaruniai keturunan. Setelah istrinya meninggal ia kembali menikah dengan Hajah Salmah dari Jatinegara. Dari perkawinan keduanya, Habib Cikini dikarunia dua putra yakni Habib Ali atau lebih dikenal dengan nama Habib Kwitang dan Habib Aldulqadir,” ucap Habib Abdurahman Al Habsi Cikini, generasi ke-empat Habib Cikini yang ditemui pada Selasa (17/5/2022).
Semasa hidupnya Habib Cikini melakukan syiar ke berbagai wilayah di Batavia. Hal inilah yang membuat Habib Cikini dikenal oleh seluruh masyarakat Batavia (Jakarta). Habib Cikini wafat pada tahun 1296 H/1879 M dan dimakamkan di Jalan Kramat No. 5 Cikini, Jakarta Pusat yang lokasinya tidak jauh dari pintu belakang Taman Ismail Marzuki (TIM). Makam Habib Abdurrahman juga merupakan salah satu cagar budaya di DKI Jakarta.
Tak hanya sekedar kisahnya saja yang membuat peziarah hadir ke makam Habib Cikini, Kejadian menarik saat makam Habib Cikini akan digusur guna pembangunan apartemen pada tahun 2010 silam menjadi alasan lainnya kenapa masyarakat datang ke sana. “ Saat akan digusur beliau mengeluarkan karomah yakni keluarnya air dari makam. Alhamdulillah hingga saat ini air tersebut masih mengalir,” kata Habib Abdurahman Al Habsi Cikini.
Nah bagi Anda yang ingin berkunjung ke sana bisa menggunakan Transportasi Bus TransJakarta dengan biaya Rp3.500,00. Adapun rutenya,Naik Bus TransJakarta dari Halte Harmoni dengan Rute Harmoni – PGC Koridor 5C dan turun di Halte Kramat Sentiong NU. Dari Halte Kramat Sentiong NU kemudian berjalan menuju lokasi yang jaraknya sekitar 750 meter dan kurang lebih memakan waktu sekitar 9 menit. Selain berjalan kaki, anda juga dapat menggunakan transportasi daring menuju lokasi dengan biaya sekitar Rp13.000,00 – Rp25.000,00.(Hs.Foto.Hs)