Jakarta, GPriority.co.id – Setiap tanggal 8 Maret, diperingati sebagai Hari Perempuan Sedunia. Salah satu isu yang saat ini ramai dibicarakan adalah soal wanita mandiri yang semakin enggan menikah.
Mengapa hal ini menjadi sebuah pilihan yang massive di mata para perempuan kebanyakan?
Salah satu alasan wanita mandiri enggan menikah adalah karena memandang pernikahan sebagai hal yang menuntut banyak kerja keras dan komitmen.
Meski menjalin hubungan dan menikah sama-sama membutuhkan komitmen,
namun perlu diakui bahwa tingkatan komitmen dari kedua pilihan hidup ini memiliki perbedaan.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa alasan wanita mandiri enggan menikah saat ini.
- Butuh komitmen yang lebih besar
Ketika sudah menikah, menjaga hubungan dengan pasangan saja tidak cukup. Wanita juga perlu melakukan banyak peran dan dituntut hampir sempurna dalam menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan keluarganya. Karena jika tidak, maka dapat menghadapi kegagalan dalam hidupnya.
- Karena merasa sudah mandiri dan punya segalanya, tidak perlu lagi peran pria di hidupnya
Kebanyakan wanita mandiri memiliki karier yang sukses dan memilih lajang, dapat memberi ruang kebebasan untuk tumbuh dan semakin unggul. Mereka juga memiliki penghasilan yang besar. Lalu mereka memiliki mindset, untuk apa menikah jika semua kebutuhan sudah bisa dipenuhi sendiri?
- Tidak ingin punya anak
Hal ini juga menjadi alasan bagi kebanyakan wanita mandiri. Karena menikah bukan hanya soal melahirkan anak, tetapi juga membesarkannya. Oleh karenanya banyak wanita mandiri yang sampai mengorbankan kariernya demi membesarkan sang anak.
- Menyaksikan sendiri banyaknya pasangan yang gagal setelah menikah
Ketakutan akan kegagalan mempertahankan rumah tangga, juga menjadi salah satu alasan wanita mandiri enggan menikah. Ada juga yang tak mau dikekang oleh pasangannya, hingga memutuskan lebih baik hidup sendiri.
- Untuk apa melegalkan suatu hubungan?
Jangan salah, banyak lho wanita mandiri yang juga punya mindset seperti ini. Dengan tidak menikah, mereka masih bisa bebas berpergian, tak dikekang atau diatur suami, bahkan jika menjalin hubungan dan ingin berpisah, tidak perlu repot mengurus persoalan perceraiannya.
Satu hal yang perlu diingat, menikah adalah sebuah pilihan hidup yang perlu dipikirkan matang-matang. Bukan hanya komitmen setahun atau dua tahun, tapi komitmen seumur hidup dengan pasangan.
Begitupun juga dengan tidak menikah. Ini menjadi suatu pilihan yang salah atau tidaknya adalah bergantung pada pandangan wanita itu sendiri.
Foto : Instagram / @ayafernandez_