Pasir merupakan material butiran yang sering dipakai dalam konstruksi bangunan, mebel, maupun kerajinan. Pasir memiliki warna sesuai dengan jenis dan asal pembentukannya.
Seperti yang kita ketahui pasir sangat penting dan cukup berpengaruh sebagai bahan material bangunan yang dicampurkan dengan perekat semen. Bisa dikatakan pasir banyak digunakan dari struktur paling bawah hingga struktur paling atas suatu bangunan. Pasir sendiri terbentuk dari silikon dioksida, untuk di beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya terbentuk dari batu kapur. Butiran pada pasir, umumnya berukuran antara 0,0625 sampai 2 milimeter.
Berikut beberapa jenis pasir yang biasa digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan.
1. Pasir Beton
Pasir beton merupakan pasir yang paling banyak digunakan sebagai bahan bangunan seperti pengecoran, plesteran dinding, pondasi, pemasangan bata dan batu. Pasir yang berwarna hitam ini memiliki tekstur yang sangat halus, jika dikepal dengan tangan tidak menggumpal dan akan buyar. Karena butiran pada pasir ini sangat halus, maka pasir beton ini cocok untuk menguatkan dan mengokoh material bangunan.
2. Pasir Pasang
Pasir pasang memiliki tekstur yang lebih halus dibandingkan dengan pasir beton sehingga cocok dicampurkan sebagai bahan untuk membuat pondasi yang lebih kuat, dan plesteran yang lebih halus. Selain itu, pasir pasang juga bisa dicampurkan dengan semen perekat bata, batu alam, dan keramik. Beda halnya dengan pasir beton, pasir pasang ini jika dikepalkan menggunakan telapak tangan akan tetap menggumpal.
Berdasarkan tempat penambangannya, pasir pasang dibedakan menjadi 2 jenis. Yaitu pasir sungai dan pasir gunung.
3. Pasir Mundu
Memiliki warna yang kecoklatan, pasir mundu ini cocok digunakan sebagai bahan untuk plester dan pasang bata maupun batako. Meskipun teksturnya lebih kasar jika dibandingan dengan pasir jenis lain, pasir mundu ini banyak dicari sebagai bahan bangunan, dan banyak dijumpai dipasaran karena harganya yang relatif murah dengan kualitas pasir yang cukup baik.
4. Pasir Urug
Sesuai dengan namanya, pasir urug ini digunakan hanya untuk mengurug tanah, berfungsi untuk menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban. Pasir ini tidak sehalus pasir lainnya begitu pula dengan kualitasnya. Biasanya pasir yang digunakan untuk keperluan urug adalah limbah pasir hasil penyaringan dari pasir sedot dan pasir cuci, atau pasir sisa-sisa ayakan.
5. Pasir Putih Rangkas
Pasir Putih Rangkas berasal dari galian tambang yang terletak di Rangkas Bitung, Banten. Pasir Rangkas memiliki tekstur lembut dengan butiran kecil berwarna putih keabu-abuan. Pasir Rangkas memiliki harga yang relatif murah dengan mutu dan kualitas yang baik untuk industri konstruksi. Pasir ini berfungsi untuk cor pondasi, plester, pemasangan keramik, bahan pembuatan batako, hebel, paving block, beton precast, genteng, dan lain-lain.
7. Pasir Putih Bangka
Pasir Putih Bangka berasal dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Berdasarkan kualitasnya, pasir Bangka dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pasir Bangka standar dengan kualitas normal sesuai standarisasi hasil tambang, dan Pasir Bangka super dengan kualitas tinggi, memiliki ciri khas putih bersih seperti garam. Warna pasir Bangka ini beragam tergantung galian di area tambang, ada yang putih, coklat, kuning kecoklatan, dan coklat keputihan. Pasir Bangka bisa digunakan untuk material bangunan seperti beton, cor, plester, campuran dalam industri gelas dan kaca, campuran dalam industri kerajinan seperti hiasan untuk aquarium, meja hiasan, dan lain-lain.
8. Pasir Putih Lampung
Berbeda dengan pasir Bangka, pasir Lampung terksturnya lebih lembut dan halus. Memiliki warna krem buram atau krem kekuningan dan kemerahan tergantung kondisi galian di area tambang. Pasir ini cocok digunakan sebagai adukan pemasangan marmer, keramik, granit, bata merah, batu alam, plester dinding, mortar, genteng, precast dan lain-lain. Pasir Lampung termasuk pasir siap pakai tanpa harus buang tenaga atau waktu untuk menyaring ulang.
9. Pasir Plester
Pasir plester termasuk jenis pasir yang sudah terbebas dari kerikil, bebatuan, dan material lainnya, sehingga sangat cocok digunakan untuk plester dinding agar halus. Meskipun begitu pasir plester juga harus diayak atau disaring terlebih dahulu agat kualitas pasir tetap terjaga ketikaa dicampurkan dengan semen. (dwi)