Surga merupakan tujuan akhir kehidupan bagi manusia yang selalu taat kepada Allah swt. Dalam agama Islam, surga digambarkan sebagai tempat terindah, dan Allah menciptakan surga hanya untuk orang-orang terpilih yang berhasil memperoleh amal kebaikan selama hidup di dunia. Seseorang yang telah masuk surga akan kekal abadi di dalamnya, dan ia mendapat nikmat terbesar dari Allah swt. sebagai balasan atas dirinya karena selama di dunia ia berusaha untuk memperoleh kebaikan dunia dan akhirat sekaligus menjauhi segala hal yang dilarang oleh Allah.
Para ulama bersepakat bahwa siapapun yang meninggal dalam keadaan beriman kepada Allah dan Rasulullah, walaupun ia memiliki banyak dosa (selain syirik), maka ia kelak akan masuk surga. Namun, sebelum itu dia harus melewati serangkaian hisab yang menyiksa hingga masuk neraka terlebih dulu. Setelah mendapat balasan sebagai bentuk keadilan dari Allah, maka dia akan dikeluarkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga.
Lantas, siapakah orang terakhir yang dikeluarkan dari neraka sekaligus yang terakhir masuk surga?
Ibnu Mas’ud berkata bahwa Rasulullah halallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Sesungguhnya aku tahu siapa orang yang paling terakhir dikeluarkan dari neraka dan paling terakhir masuk ke surga. Yaitu seorang laki-laki yang keluar dari neraka dengan merangkak. Kemudian Allah berfirman kepadanya. ‘Pergilah engkau, masuklah engkau ke surga.’
Ia pun mendatangi surga, tetapi ia masih membayangkan bahwa surga itu telah penuh.
Kemudian ia kembali dan berkata, ‘Apakah Engkau memperolok-olokku atau menertawakanku, padahal Engkau adalah Raja?’”
Ibnu Mas’ud berkata, “Aku melihat Rasulullah saw. tertawa sampai tampak gigi geraham beliau. Kemudian bersabda, ‘itulah penghuni surga yang paling rendah derajatnya.’” (HR. Bukhari no. 6571, 7511 dan Muslim no. 186).
Hadits di atas menunjukkan bahwa manusia biasa melanggar janji. Oleh karena tu, lelaki tersebut tercengang karena melihat janji Rabbnya. Ia merasa bahwa ia akan diremehkan atau diberi sesuatu yang remeh. Padahal Allah tidak mungkin mengingkari janjinya, sebagaimana dalam firman Allah swt dalam QS. Ali Imran ayat 9 mengatakan “Sesungguhnya Allah tidaklah mengingkari janjinya”. Bahwasanya, jika Allah berjanji pasti akan ditepati.
Disebutkan dalam sebuah hadits dari Abdillah Ibnu Umar bahwa orang tersebut yang dimaksud berasal dari suku Juhainah, demikian juga panggilannya adalah Juhainah. Rasulullah saw. bersabda: “Orang terakhir yang masuk surga adalah seseorang dari suku juhainah yang dipanggil Juhainah. Lalu penduduk surga berkata, ‘Juhainah memiliki berita yang dapat dipercaya (mengenai mukmin yang masuk neraka.)” (HR. Al-Khotib)
Tentu saja Juhainah adalah orang yang beriman. Namun, ia banyak melakukan dosa-dosa sehingga harus disiksa terlebih dahulu di neraka. Kalau tidak, maka tidak mungkin dia akan dikeluarkan dari neraka. Sebab, hanya orang-orang beriman yang memiliki harapan masuk surga betapapun lama dia disiksa di neraka.
Hadits-hadits diatas menunjukkan bahwa jika orang beriman yang masih memiliki iman walaupun kecil, ketika masuk neraka, ia tidak akan kekal didalamnya. Berbeda dengan keyakinan sebagian kalangan yang meyakini bahwa jika ada yang masuk neraka tak bisa keluar lagi darinya.
Semoga Allah memberikan kita taufik dan hidayah-Nya, dan memasukkan kita ke surga dengan mudah dan terselamatkan dari siksa neraka. Allahua’lam bish showab…(Nad.Foto.Istimewa)