Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur menghadiri kegiatan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Otonomi Expo 2021, di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Senayan Jakarta.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kutim, Teguh Budi Santoso mengatakan Apkasi ini pihaknya konsen pada tiga hal, yaitu UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menegah), pariwisata, dan sawit.
Untuk UMKM, Teguh menyebutkan bahwa salah satu produk lokalnya yaitu coklat, yang mana kemasannya tidak kalah saing dengan produk luar.
“Trus ada madu kelulut yang mungkin di Indonesia baru ada di kami, dan itu turunannya menjadi madu propolis yang bagus untuk kesehatan tubuh. Banyak ciri khas produk lokal kami seperti amplang, rumput laut,” katanya, Rabu (20/10/21).
Teguh menuturkan bahwa pihaknya pun akan membangun UKM center yaitu Mal Pelayanan Publik (MPP) dan tengah mengusulkan pembagunan yang layak.
“Kami sudah mengusulkan kalau di UKM center itu ada dua lantai bolehkah kami tambah satu lantai, karena disitu kami akan buat MPP, kami akan bersifat inklusif mendekati masyarakat, dan akses masyarakat lebih cepat dan mudah dari pada kami di kantor yang dirasa eksklusif itu nanti akan menjadi dilema,” tuturnya.
Kemudian untuk pariwisata, Teguh menceritakan bahwa pariwisata di Kutim sangat unik. Beberapa kendala yang dirasakan justru menjadi daya tarik wisatawan.
“Contoh di Bali, ada suatu wilayah yang tidak ada listrik sama sekali, nah kami juga ada yang keterjangkauan lisriknya, itu akan kami juga kembangkan, siapa tau itu uniknya akan menjadi nilai tersendiri,” imbuhnya.
Dan yang ketiga yaitu sawit, yang saat ini tengan dikebangkan, dan Teguh mengatakan bahwa sawit ini akan bermuara dan saling bersinergi pada kegiatan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy. (Dw.foto.dok.Hs)