Penulis: Aflaha Rizal Bahtiar | Editor: Lina F | Foto: Aflaha Rizal Bahtiar
Jakarta, GPriority.co.id— Dalam menciptakan negara yang damai dan tentram, tentu ada konsep yang setidaknya bisa mewakili setiap masyarakat, mulai dari sosial, ekonomi, sampai agama.
Dalam konsep pancasila di Indonesia misalnya, pancasila dinilai memiliki jalan tengah. Hal itu disampaikan oleh Peneliti Personal Brand Sukarno, Kirasave Agung dalam acara daring Syariat Islam Itu Telah Terjiwai Dalam Konsepsi Bernegara Kita, pada Senin (18/9).
“Pancasila ini sebenarnya jalan tengah, antara kaum agama di situ masuk, kaum sosialis masuk, kaum nasionalis masuk. Semua masuk ke dalam pancasila,” ungkapnya.
“Di dalam pancasila pun ada namanya Ketuhanan dan Beragama. Kata Bung Karno, bukan saja bangsa negara yang beragama, tapi negara juga beragama. Tetapi dalam tanda kutip, tidak menggunakan agama sebagai tameng,” ucapnya.
Ia mengatakan, bahwa agama tidak digunakan sebagai tameng dijelaskan setelah Bung Karno membaca Terjadinya Revolusi Turki.
“Dari jaman Ustmaniyah menjadi Turki yang sekarang. Dan itu memang terlalu antitesis dan kontradiktif. Karena ketika itu, banyak simbol-simbol agama yang banyak disalahgunakan sehingga yang muncul adalah antitesa,” ungkapnya.
Dinilai Indonesia memilih jalan tengah, Kirasave Agung mengatakan bahwa segala seusatunya dalam agama Islam misalnya, tidak berlebih-lebihan.
“Jalan tengah itu memang menarik ya. Karena segala sesuatunya dalam agama Islam misalnya, jangan terlalu berlebih-lebihan. Sedang-sedang saja atau tengah-tengah. Dan kita itu memilih jalan tengah sebenarnya,” ungkapnya.