Pertamina Patra Niaga dan Kementerian ESDM Lakukan Sidak di SPPBE dan Horeka Medan

Jakarta, GPriority.co.id – PT Pertamina Patra Niaga bersama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SPPBE PT Petro Gasindo Energy di Kabupaten Deli Serdang pada Selasa (28/5). Peninjauan tersebut berfokus pada konsistensi takaran pengisian tabung LPG 3 kg.

“Pertamina Patra Niaga akan terus meningkatkan sinergi bersama Kementerian ESDM tidak hanya dalam pengawasan, namun juga pemutakhiran sistem agar penyaluran LPG 3 kg berjalan dengan baik mulai pengisian di SPPBE hingga ke masyarakat,” ujar Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo dilansir dari laman Pertamina, Kamis (30/5).

Mars Ega Legowo melakukan pengambilan sampel langsung di area filling hall dan menemukan bahwa berat tabung kosong mayoritas normal pada rentang 4,97 kg hingga 5 kg per tabung, dengan berat akhir sekitar 7,97 kg hingga 8,03 kg per tabung.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan bahwa masyarakat menerima LPG 3 kilogram sesuai dengan takaran. Kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat,” tambah Mars Ega.

Hadir dalam sidak tersebut, Senior Vice President Government Program Management PT Pertamina (Persero) Aris Mulya Azof, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM, Mustika Pertiwi, Koordinator Subsidi Bahan Bakar Migas, Christina Meiwati Sinaga, dan Pjs Executive General Manager (EGM) Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Tiara Thesaufi.

Selain sidak ke SPPBE, Direksi Pertamina Patra Niaga bersama Kementerian ESDM, OPD Pemko Medan, dan Hiswana Migas DPC Sumatera Utara (Sumut) juga melakukan sidak penggunaan LPG ke sejumlah hotel, restoran, dan kafe (Horeka) di Medan. Hal ini bertujuan mengawasi penggunaan LPG bersubsidi agar tepat sasaran.

Pjs EGM Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Tiara Thesaufi, menyatakan bahwa dari empat lokasi yang dikunjungi tim sidak, tidak ditemukan penggunaan LPG 3 kg.

“Dua hotel di Medan menggunakan jaringan gas (jargas) sebagai energi utama dan hotel tersebut juga menggunakan LPG 12 kg dan LPG 50 kg sebagai alternatif energi. Sedangkan dua restoran atau kafe lainnya juga menggunakan LPG 12 kg dan LPG 50 kg sebagai energi utama,” jelas Tiara.

Salah satu restoran menggunakan LPG 12 kg dengan harga wajar Rp191 ribu dari supplier agen resmi PT Haki Jaya Gasindo, dengan konsumsi sebanyak 240 tabung per bulan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pelaku usaha restoran yang telah menggunakan Bright Gas Pertamina. Kami juga mengajak masyarakat untuk terus mengawasi pendistribusian LPG bersubsidi agar digunakan oleh yang berhak,” kata Tiara.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menyatakan bahwa Pertamina Patra Niaga akan terus meningkatkan sinergi bersama Kementerian Perdagangan dan Kementerian ESDM dalam pengawasan dan perbaikan sistem agar penyaluran LPG 3 kg berjalan baik dari SPBE hingga ke masyarakat.

Pertamina berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan mendorong program-program yang berdampak pada Sustainable Development Goals (SDGs) sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Foto: Pertamina