Petugas gabungan dari unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Kepulauan Seribu beserta jajaran Basarnas, Polri dan TNI hari ini melakukan doa bersama dan tabur bunga. Kegiatan tabur bunga dan doa bersama tersebut dilakukan untuk mengenang korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kelurahan Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan.
Doa bersama dan tabur bunga dilakukan di atas kapal PTK Kepulauan Seribu, kapal Satpol PP Kepulauan Seribu, kapal PMI Kepulauan Seribu, kapal dinas kelurahan dan kecamatan, kapal Dishub DKI Jakarta serta kapal dari TNI, Basarnas dan Polri. Kegiatan ini dihadiri pejabat kabupaten, Kapolres Kepulauan Seribu, Danramil Kepulauan Seribu, Basarnas dan perwakilan keluarga korban.
Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi mengatakan, setelah dua kali melakukan perpanjangan waktu pencarian korban dan puing pesawat, proses pencarian korban diberhentikan secara resmi oleh Basarnas.
“Jadi, hari ini kita melakukan tabur bunga dan doa bersama untuk mendoakan serta mengenang para korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada 9 Januari silam. Kita doakan agar korban diberikan pengampunan, serta bagi Kepulauan Seribu agar dijauhkan dari mara bahaya,” ujarnya, Jumat (22/1).
Terkait hal itu, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito menjelaskan, setelah melakukan perpanjangan waktu pencarian selama enam hari, untuk pencarian para korban serta puing pesawat secara resmi telah dihentikan sejak Kamis (21/1) kemarin.
“Meski demikian, kami akan merespon dan melakukan monitoring secara aktif bila di kemudian hari ada laporan temuan korban dari masyarakat,” tandasnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan penutupan secara resmi dapur umum dan posko kemanusian yang ada di Pulau Lancang, tepatnya di belakang kantor Kelurahan Pulau Pari.*** Adma Bestari.