Semangat Warga Malaka Hidup Kembali Berkat Wonderful Indonesia

Malaka,Gpriority-Jum’at pagi (24/6) Mentari belum mengeluarkan bentuk seutuhnya, namun derap langkah ribuan masyarakat Kabupaten Malaka yang berbondong-bondong mendatangi pantai Motadikin untuk menikmati indahnya sinar mentari dan indahnya tepi laut yang membentang mengelilingi tanah Rai Malaka begitu terdengar jelas,layaknya prajurit TNI tengah latihan baris berbaris.

Pagi itu, Kementerian Pariwisata menyelenggarakan festival bertajuk Wonderful Indonesia di Pantai Motadikin yang berada di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Acara dimulai tepat pukul 8 pagi waktu setempat dan diawali dengan senam bersama dipandu oleh instruktur profesional.

“Saya sudah datang dari jam 7 kurang, datang bersama rombongan sekitar 60 orang karena memang ingin ikut senam bersama di sini,” kata Gun Ibraria (42) yang bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka.

Peserta senam lainnya, Okthus (52) juga mengaku bersemangat mengikuti senam bersama dan kegiatan Wonderful Indonesia di Pantai Motadikin. Menurutnya, event kesenian maupun pertunjukan yang digelar di Malaka sangatlah bagus dan diharapkan dapat mengangkat nama Malaka ke seluruh Indonesia.

Festival yang mengangkat Wonderful Indonesia sebagai branding pariwisata Indonesia merupakan event yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Malaka yang bertujuan untuk menjaring wisatawan mancanegara dari Timor Leste ke Indonesia lewat perbatasan (Crossborder). Event Wonderful Indonesia digelar selama dua hari di Pantai Motadikin.

Usai senam bersama, acara dilanjutkan dengan pertunjukan tari Likurai yang merupakan tarian tradisional yang mempunyai arti sebagai tarian perang yang khas dari daerah Belu, Provinsi NTT.

Tarian ini biasanya dilakukan oleh beberapa penari pria dengan menggunakan pedang dan penari wanita dengan menggunakan  Tihar atau kendang kecil sebagai atribut menarinya. Selanjutnya, pertunjukan tari berganti dengan atraksi musik suling bambu yang dibawakan oleh puluhan anak-anak sekolah.

Hari pertama yang berlangsung pada Jumat (24/8) juga dimeriahkan dengan penampilan mossa band yang merupakan band lokal kebanggaan masyarakat Malaka dan dilanjutkan dengan pertunjukan seni lainnya.

Di hari kedua yang berlangsung pada Sabtu (25/8) diselenggarakan lomba tari Tebe yang diikuti oleh berbagai kelompok, mulai dari anak-anak hingga kelompok orang tua. Hadiah yang disiapkan oleh Kementerian Pariwisata cukup beragam dan menarik.
Kegiatan yang bertujuan untuk menggaet wisatawan mancanegara (wisman) di perbatasan ini juga menyuguhkan berbagai kegiatan seperti pertunjukan seni dan budaya, pameran kerajinan, kuliner, lomba tari Tebe, hingga menyediakan spot selfie di pinggir pantai.

Sekretaris Daerah Kabupaten Malaka, Donatus Bere mengatakan, event seperti ini diharapkan mampu mendidik masyarakat di Kabupaten Malaka untuk meningkatkan diri berdaya cipta menghasilkan produk-produk pariwisata. Malaka, lanjutnya, harus mampu menggali potensi sendiri terutama destinasi pariwisatanya untuk diangkat ke tingkat global.

“Kalau daerah mau maju harus mampu kembangkan potensi pariwisatanya. Kemenpar telah memilih Pantai Motadikin, sebagai daerah perbatasan Indonesia dengan Timor Leste untuk mencapai target jumlah kunjungan wisman,” kata Donatus di hadapan ratusan pengunjung yang datang.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah menetapkan target jumlah kunjungan wisman tahun ini sebesar 17 juta wisman dan meningkat menjadi 20 juta wisman pada 2019. Untuk mencapai target tersebut, berbagai upaya telah dilakukan termasuk promosi pariwisata di daerah perbatasan dengan negara lain.

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Ricky Fauzi mengatakan, tahun ini ada 4 event Crossborder yang diselenggarakan di NTT. Keempat event itu yakni Festival Crossborder Atambua pada 27-28 Juli lalu, Festival Musik Cross Border Malaka 23-24 Agustus, Festival Musik Crossborder di Atambua yang bersamaan dengan Festival Fulan Fehan di Atambua pada Oktober mendatang, dan Konser Musik Crossborder di Timor Tengah Utara pada November nanti.

“Event pendukung lainnya seperti Festival Wonderful Indonesia ini tentunya akan semakin meningkatkan jumlah kunjungan wisman sehingga mampu mencapai target 20 juta kunjungan wisman pada 2019,” ujar Ricky Fauzi.

Target wisman pada 2018 mencapai 17 Juta kunjungan. Untuk wilayah crossborder sendiri ditargetkan memberi sumbangan sebanyak 6,1 juta kunjungan wisman. “Sedangkan untuk target wisman crossborder di NTT sebanyak 1,6 Juta dan khususnya di Malaka 700 Ribu di 2018,” kata Kepala Bidang Pemasaran Area I Regional III, Deputi Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, Hendry Noviardi. (Hs)