Jakarta,gpriority.co.id-Belakangan ini, masyarakat dihebohkan dengan Surat Edaran No 05 tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Mushala yang diresmikan oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. Di dalamnya berisi salah satu aturan pengeras suara masjid, bahwa volume pengeras suara di masjid dan mushala maksimal 100 desibel. Hal tersebut membuat geger masyarakat, karena selain penggunaan pengeras suara yang dibatasi, Yaqut Cholil membuat perumpamaan suara adzan dengan suara gonggongan anjing. Analogi tersebut tentu menuai kritik dari kalangan masyarakat.
Adzan sendiri memiliki arti panggilan bagi umat muslim untuk menunaikan shalat fardhu. Allah swt. telah mensyariatkan adzan sebagai tanda masuk waktu shalat.
Adapun menurut syariat, adzan adalah beribadah kepada Allah dengan pemberitahuan masuknya waktu shalat dengan dzikir tertentu. Di tengah-tengah kesibukan dan aktivitas kita selama seharian, adzan yang dikumandangkan oleh muadzin sebanyak lima kali tentu sangat membantu kaum muslim untuk bersegera menghentikan sejenak aktivitasnya, dan bersegera beranjak malaksanakan ibada shalat.
Indonesia merupakan negara dengan populasi masyarakat muslim tebesar, yakni 231,06 juta jiwa. Wajar bila sejauh mata memandang, siapapun akan mudah menemukan masjid yang berdiri di setiap penjuru Tanah Air. Oleh sebab itu, tidak sulit bagi kaum muslim untuk bersegera menunaikan ibadah shalat meski dalam perjalanan sekalipun.
Adzan memiliki keutamaan-keutamaan yang luar biasa. Sebagaimana yang dikabarkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Seandainya orang-orang mengetahui besarnya pahala yang didapatkan dalam adzan dan shaf pertama kemudian mereka tidak dapat memperolehnya kecuali dengan undian niscaya mereka rela berundi untuk mendapatkannya…” (HR. Bukhri no. 615 dan Muslim no.980)
Diantara keutamaan adzan dan yang mengumandangkan adzan (muadzin) lainnya sebagai berikut:
1.Adzan sebagai pengingat melawan hawa nafsu
Terdapat lafadz “hayya alal falah” dalam adzan yang memiliki arti mari menuju kemenangan, terdapat riwayat yang mengatakan bahwa hal ini berhubungan dengan kemenangan akan diri melawan hawa nafsu. Maksudnya yakni, ketika kita malas melakukan shalat jamaah di masjid apalagi setelah adzan dikumandangkan, hendaknya kita melawan kemalasan tersebut. Untuk itu, adzan mengingatkan kita untuk selalu menang dari hawa nafsu yang demikian membuat kita menjadi termotivasi untuk selalu berjamaah.
2.Muadzin akan diampuni dosanya sepanjang suaranya dan semua yang mendengarkan adzan di bumi akan mendoakan ampun baginya.
Dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Bagi muadin akan diampuni dosanya sepanjang suaranya, dan akan memohonkan ampun baginya semua benda yang basah dan kering, dan orang menghadiri shalat berjamaah akan dicatat baginya 25 kebaikan dan akan dihapus kesalahan di antara keduanya (antara adzan dan shalatnya)”. (HR Ibnu Majah No. 724, Abu Daud No. 515, dengan lafazh : “dan akan menjadi saksi baginya semua benda yang basah dan kering …”, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 2794, dll)
3.Terdapat Rahmat Allah swt. yang besar apabila membacakan shalawat.
Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-Ash ra. bahwasanya ia mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Apabila kamu sekalian mendengar adzan maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh orang yang adzan, kemudian bacalah shalawat atasku satu kali maka Allah akan memberikan rahmat kepadanya sepuluh kali. Kemudian mintalah wasilah kepada Allah untukku karena itu adalah suatu derajat di dalam surga yang hanya disediakan oleh seorang hamba Allah, dan aku berharap semoga akulah yang mendapatkannya. Barangsiapa yang memintakan wasilah kepada Allah untukku niscaya ia akan mendapatkan syafa’at”. (HR. Muslim).
4.Besarnya pahala adzan
Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah saw. bersabda: “Seandainya manusia mengetahui pahala yang terdapat pada adzan dan shaf pertama kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali harus mengikuti undian, niscaya mereka akan mengikuti undian itu. Seandainya mereka mengetahui pahala yang terdapat dalam bercepat-cepat untuk mendatangi tempat shalat niscaya mereka akan cepat-cepat mendatanginya. Dan seandainya mereka mengetahui pahala yang terdapat dalam jama’ah isya dan subuh niscaya mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak”. (HR Bukhari dan Muslim).
5.Setan akan lari hingga terkentut-kentut
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Apabila terdengar seruan untuk shalat (adzan) maka larilah setan dan ia mengeraskan kentutnya sehingga orang tidak mendengar adzan itu. Bila adzan sudah selesai, maka setan datang lagi. Bila terdengar iqamah setan itu lari sampai selesai. Bila iqamah telah selesai maka setan datang lagi dan mengacau orang yang shalat dimana ia berkata: ‘ingatlah ini, dan ingatlah itu’ yang sebelumnya tidak teringat, sehingga seseorang tidak tahu berada pada rakaat yang keberapa dalam shalatnya itu,” (HR Bukhari dan Muslim).
Itulah beberapa keutamaan adzan dan muadzin yang terdapat dalam hadits shahih Rasulullah saw. semoga terdapat menfaat sehingga dapat semakin menambah keimanan kita.Allahua’lam bish showab…(Nad)