Jakarta,Gpriority.co.id-Untuk menambah wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan sehingga insan humas pemerintah dapat mengoptimalkan pemanfaatan siniar, yang dimiliki Setkab dan juga sejumlah instansi pemerintah lainnya, sebagai sarana komunikasi publik pemerintah,Sekretariat Kabinet (Setkab) melalui Asisten Deputi Hubungan Kemasyarakatan dan Protokol, Kedeputian Dukungan Kerja Kabinet menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) atau Focus Group Disccussion (FGD) Optimalisasi Pemanfaatan Siniar Dalam Komunikasi Publik Pemerintah.
Kegiatan ini dilaksanakan di ASTON Sentul Lake Resort & Conference Center, Bogor, Jawa Barat, Kamis (04/08/2022).
Dalam sambutannya,Deputi Bidang Dukungan Kerja Kabinet (DKK), Setkab, Thanon Aria Dewangga menyampaikan,”“Dengan adanya kegiatan ini kita akan mencoba menata diri kita, untuk memperbaiki diri, dan membekali diri kita dengan ilmu-ilmu atau pengetahuan-pengetahuan baru yang belum kita miliki. Kita juga bisa mengetahui, mempelajari alat-alat yang belum kita ketahui yang itu dapat melengkapi ‘persenjataan’ kita di bidang kehumasan.”
Thanon menekankan, humas pemerintah harus dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang berubah dengan sangat cepat.
“Ini merupakan sebuah tantangan juga bagi media pemerintah. Karena media pemerintah itu selalu dicap kolot, enggak update, tradisional, dan lain-lain. Kita juga dituntut menyampaikan atau men-deliver berita-berita yang kita miliki secara realtime,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Deputi DKK juga menceritakan mengenai Podkabs atau Podcast Kabinet dan Setkab, sebuah siniar yang diinisiasi Setkab pada awal tahun 2022. Siniar yang sudah tayang lima episode ini berisi obrolan dan diskusi tentang berbagai topik, mulai dari kebijakan pemerintah ataupun hot issue yang berkembang di masyarakat, yang dikemas dengan penyampaian ringan dan santai.
“Yang biasanya menterinya itu jaim, yang biasanya menterinya itu pelit bicara, tapi pada saat di Podkabs itu tuh keluar aja gitu semuanya,” ujarnya.
Deputi DKK menambahkan, Podkabs sejalan dengan arahan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung agar komunikasi publik Setkab dapat menjangkau dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Mari kita perlihatkan kepada masyarakat bahwa kita bisa untuk menyampaikan informasi-informasi, berita-berita yang bisa diterima oleh semua kalangan, tidak hanya satu atau dua, tapi semua kalangan,” ujar Thanon mengutip arahan Seskab
Sementara itu, Peny Meliaty Hutabarat, akademisi dan praktisi siniar menyampaikan bahwa saat ini adalah momentum platform dan konten audio berbasis digital.
“Jadi memang podcast atau siniar harus dioptimalisasi untuk jadi salah satu saluran komunikasi publik. Dalam perkembangannya sekarang lembaga pemerintah sudah mulai makin menaruh perhatian pentingnya kehadiran podcast untuk komunikasi publik, salah satu salurannya,” ujar Peny.
Peny pun berharap semakin banyak instansi pemerintah yang menggunakan podcast sebagai salah satu sarana komunikasi dengan masyarakat.
“Dengan tema optimalisasi siniar sebagai sarana komunikasi publik, saya rasa ini salah satu event yang cukup menarik dan momentumnya tepat sekali. Semoga ada event-event ini secara berkelanjutan. Harapannya bisa semakin banyak lembaga pemerintahan menggunakan podcast sebagai sarana komunikasi publik,” kata Peny.
Ronal Surapradja yang juga tampil sebagai pembicara juga menekankan bahwa humas pemerintah harus memanfaatkan podcast yang merupakan media baru dalam komunikasi.
“Saya kira tidak ada yang bisa melawan ini. Kita harus riding the waves. Jadi kalau kita sekarang punya sebuah pesan yang ingin disampaikan, menurut saya podcast atau siniar ini adalah salah satu cara untuk menyampaikannya,” ujar Ronal.
Menurut Ronal, potensi komunikasi publik melalui podcast sangat terbuka lebar karena peminat podcast makin banyak dari ke hari.
“Tinggal mengemasnya bagaimana siniar ini menarik untuk didengarkan, membuat orang pengin mendengarkan, dan orang ini harus punya manfaat yang dia dapatkan, yang dia rasakan setelah mendengarkan. Itu yang paling penting,” kata podcaster yang juga penyiar radio Jak 101 FM ini.
Sementara itu, Sogi Indra Dhuaja menilai bahwa siniar sangat cocok sebagai sarana komunikasi publik di tengah masyarakat yang memiliki mobilitas yang sangat tinggi sekarang ini.
“Potensi siniar untuk komunikasi terhadap publik itu sangat bagus sekali. Saat ini dengan mobilitas orang-orang dengan mobile devices yang mereka miliki, bahwa audio podcast terutama, bisa dinikmati kapan saja dan di mana saja, dalam perjalanan misalnya,” ujar Sogi yang merupakan Komisioner Podkesmas Asia Network (PAN), jaringan podcast terbesar di Indonesia.(Hs.Foto.Setkab)