Sangatta, GPriority.co.id – Sebanyak 2.500 calon pegawai Negeri sipil (CPNS) Kutai Timur (Kutim) mengikuti seleksi sistem Computer Assisted Test (CAT) di Gedung Computer Assisted Test (CAT) pada Selasa (5/11). Dinilai, seleksi CAT dapat diandalkan guna meningkatkan kejujuran para peserta seleksi.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kutim Misliansyah menilai bahwa tahun ini persaingan lebih ketat, dengan perbandingan rata-rata satu formasi diperebutkan oleh sembilan pelamar.
“Ini tantangan besar bagi para peserta. Ada formasi yang banyak diminati, sementara beberapa formasi bahkan tidak ada pendaftarnya sama sekali,” ujar Misliansyah yang kerap disapa Ancah.
Ancah menegaskan, penentuan formasi telah dilakukan terbuka sejak awal, tanpa ada informasi yang disembunyikan.
Menurutnya, semua informasi lowongan telah dipublikasikan untuk umum dan dapat diakses oleh siapa saja. Formasi yang tidak terisi akan dikembalikan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) sebagai pihak yang menentukan kebutuhan formasi di setiap daerah.
Ancah juga menjelaskan peran BKPSDM sebagai fasilitator, termasuk penyediaan tempat untuk Seleksi Nasional Regional Banjarmasin.
Namun, ia menekankan bahwa kelulusan tidak dapat dipengaruhi oleh pihak manapun. Melainkan sepenuhnya ditentukan oleh performa peserta dalam ujian yang menggunakan sistem CAT.
“BKPSDM Kutim tidak punya kewenangan menentukan kelulusan. Sistem CAT sudah dilakukan berulang kali di Kutim dan hasilnya bisa langsung disaksikan oleh peserta melalui layar monitor di gedung maupun di situs SSCASN-BKN,” tuturnya.
Dengan sistem yang transparan ini, skor tertinggi hingga terendah dapat terlihat langsung saat peserta menyelesaikan soal.
Ancah menegaskan bahwa sistem CAT adalah bukti komitmen terhadap keterbukaan. Hasil ujian dapat diakses publik secara real-time, baik di lokasi seleksi maupun secara daring.
Dia menambahkan, kegiatan seleksi kali ini tidak ada sistem titip nilai atau pengaturan nilai. Keberhasilan peserta sepenuhnya bergantung pada doa dan usaha dan masing-masing peserta.
Lebih lanjut, Ancah berharap keterbukaan ini menjadi langkah penting dalam menjaga kredibilitas seleksi CPNS di Kabupaten Kutim, memastikan bahwa setiap peserta yang berhasil lolos adalah mereka yang layak secara kompeten.
Foto: Pemkab Kutim