Sanggata, GPriority.co.id – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim menggelar Workshop Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Terintegrasi dengan Tematik Penurunan Stunting dan Manajemen Risiko.
Gelaran yang berlangsung selama dua hari pada Senin (4/11) hingga Selasa (5/11) di Meeting Room DPPKB ini bertujuan memperkuat sistem manajemen risiko dan pengawasan program pemerintah.
Kepala DPPKB Kutim Achmad Junaidi menyampaikan bahwa pentingnya penerapan SPIP sebagai bagian dari penguatan tata kelola pemerintahan.
“Pemerintah berkomitmen penuh untuk membangun sistem manajemen risiko sebagai bagian dari upaya mempercepat penurunan stunting di lingkungan masyarakat. Untuk itu, peningkatan kapasitas para pejabat dalam menerapkan manajemen risiko sangat diperlukan,” ujar Achmad dikutip laman resmi Pemkab Kutim.
Achmad menegaskan bahwa setiap kegiatan pemerintah harus berorientasi pada pencapaian hasil yang jelas dan akuntabel.
Dia berharap workshop ini bisa meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan DPPKB Kutai Timur dalam menyusun, mengelola, dan mengawasi pelaksanaan program-program pemerintah yang efektif dan tepat sasaran.
Selain itu, Achmad juga menyampaikan harapan kepada BPKP Provinsi Kaltim untuk terus mendampingi dan memberikan bimbingan kepada perangkat daerah terkait pelaksanaan program-program pemerintah.
“Dukungan BPKP sangat dibutuhkan agar pelaksanaan program dapat lebih terarah melalui workshop dan bimbingan teknis SPIP yang diadakan saat ini,” tutur Achmad.
Kemudia, Achmad juga mengingatkan seluruh perangkat daerah untuk terus berkoordinasi dan berkonsultasi dengan BPKP Kalimantan Timur dalam pelaksanaan kegiatan mereka.
Dengan demikian, diharapkan seluruh program penurunan stunting yang dilakukan dapat mendukung Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) dan selaras dengan prioritas nasional di bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, dalam laporan perencanaan kegiatan, Kurnia, salah seorang perwakilan DPPKB, menjelaskan bahwa tujuan utama dari workshop ini adalah untuk memperkenalkan SPIP dalam proses penyusunan, pelaksanaan, dan pengawasan program, serta untuk meningkatkan kapasitas SDM DPPKB.
“Pentingnya penerapan SPIP akan mendukung efektivitas program pemerintah dalam mencapai tujuan yang ditetapkan,” ujar Kurnia.
Workshop ini diharapkan mampu memberi kontribusi nyata dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Kutai Timur, sekaligus menjadi contoh bagi daerah lain dalam penerapan manajemen risiko yang efektif di lingkungan pemerintah.
Untuk diketahui, workshop ini menghadirkan auditor muda dan auditor pelaksana dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kaltim. Total peserta yang hadir sebanyak 54 orang, termasuk pejabat struktural, staf fungsional penata DPPKB, staf pelaksana, perwakilan dari berbagai perangkat daerah, serta dua orang kader pendata tercepat dari Kecamatan Rantau Pulung.
Foto: Yuni/Pro Kutim