Sigi,Gpriority-Salah satu penyebab berita hoax mudah menyebar dengan cepat adalah unggahan yang dilakukan oleh netizen. Hal inilah yang menjadi salah satu pembahasan penting di dalam Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo kembali dilaksanakan secara virtual pada 8 September 2021 di Sigi, Sulawesi Tengah.
Program yang mengangkat tema “ Pilah Pilih Sebelum Sebar” menghadirkan 1.124 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari Founder Berita Indonesia Link, Machroni Kusuma; Senior Software Engineer PT Tenaga Kanggo Indonesia, Frangky Tumiwan; jurnalis Senior, Ruslan T. Sangadji; dan pemengaruh (influencer), Lois Merry Tangel. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Arin Swandari. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.
Pemateri pertama adalah Machroni Kusuma yang membawakan tema “Pentingnya Memiliki Digital Skill di Masa Pandemi Covid-19”. Menurut dia, era digital menuntut untuk meningkatkan kemampuan digital, baik penggunaan pribadi, bisnis, maupun bersosialisasi. “Kita harus paham alat yang digunakan, jangan sampai menghasilkan hal negatif,” ujarnya.
Berikutnya, Lois Merry Tangel menyampaikan materi berjudul “Bebas Berekspresi dan Berpendapat yang Bertanggungjawab”. Dia mengatakan, media sosial adalah cerminan diri pribadi dan kontrol diri merupakan kunci dalam berinteraksi di dunia maya. Jika bermedia sosial dengan baik dan benar, bisa berkontribusi positif seperti menambah penghasilan.
Sebagai pemateri ketiga, Ruslan T. Sangadji membawakan tema tentang “Multikulturalisme dalam Ruang Digital Jangan Lebay dengan Perbedaan”. Menurut dia, komunikasi di media digital dengan beragam orang, budaya, agama dan etnis memungkinkan untuk tergelincir meneruskan informasi sesat, palsu atau bohong. “Sebagai pengguna media sosial, kita harus memilah sebelum menyebarkan informasi tersebut,” pesannya.
Adapun Frangky Tumiwan, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “Dunia Maya dan Rekam Jejak Digital”. Dia mengatakan, kedewasaan dan pengetahuan yang baik membuat pengguna media sosial aman dengan jejak digital baik. “Jejak digital sulit dihilangkan dan bisa menyebar tanpa batas. Oleh sebab itu, unggah terus hal-hal positif,” saran dia.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Panitia memberikan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
“Bagaimana menghadapi perbedaan di Indonesia, sedangkan ada oknum yang berniat memisahkan?” tanya Siti Hardiyanti, salah seorang peserta. Ruslan T. Sangadji mengatakan, cara menghadapi akun-akun yang suka memprovokasi adalah blokir dan hapus dari pertemanan. “Jika menemui unggahan seperti itu, tinggalkan saja dan tidak usah diajak berdebat,” tegasnya.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.