1 Tahun Kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf Amin, Tak Berpangku Tangan Hadapi Pandemi

Tak terasa setahun sudah Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin memimpin Indonesia. Di tahun pertamanya, Jokowi dan Ma’ruf Amin sudah mendapat ujian berupa Covid-19 yang mempengaruhi perekonomian nasional.

Akibat Covid-19, pemerintah terpaksa menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar dengan menutup perkantoran, pabrik, hotel, tempat wisata, pasar dan juga mal. Akibat penutupan tersebut, perekonomian nasional pun menjadi terpuruk, sehingga banyak perusahaan yang mem-PHK-kan karyawannya karena tidak sanggup lagi membayar upah mereka.

Dampak yang sangat dahsyat yang timbul dari Covid-19 di sektor perekonomian, membuat Jokowi-Ma’ruf Amin segera bertindak cepat. Menurut Jokowi, dirinya bersama Ma’ruf Amin dan jajarannya telah menyiapkan beragam langkah agar perekonomian nasional bisa kembali bangkit. “ Langkah pertama yang kami lakukan adalah membuka kembali perkantoran,pabrik, tempat wisata,hotel dan pasar,” ucap Jokowi.

Pada Juli 2020, Jokowi-Ma’ruf Amin juga memberikan pinjaman kredit kepada 5,3 juta pengusaha kecil, mikro dan menengah. “ Untuk itulah saya sudah meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menyiapkan Rp.100 triliun untuk program ini,” jelas Jokowi.

Jokowi juga membuat program subsidi bunga UMKM yang akan mengcover 60,6 juta rekening nasabah, dengan nilai subsidi sebesar Rp.35 triliun, Jokowi juga memberikan keringan insentif pajak untuk restrukturisasi debitur UMKM senilai Rp.123,46 triliun. “ Ini semua pemerintah lakukan agar UMKM kembali bangkit dari keterpurukan. Dengan bangkitnya UMKM maka kondisi perekonomian pun bisa menjadi bangkit,” jelas Jokowi.

Tak hanya pengusaha UMKM, masyarakat yang terkena dampak ekonomi pun mendapat bantuan dari Jokowi-Ma’ruf Amin, seperti pembebasan biaya listrik selama 3 bulan bagi 24 juta pelanggan listrik 450 VA dan diskon 50% untuk 7 juta pelanggan 900 VA, kartu pra kerja, bantuan sosial tunai, BLT usaha Mikro kecil,bantuan pulsa untuk siswa, mahasiswa, guru dan dosen, BLT dana desa, serta bantuan subsidi gaji kepada masyarakat yang bergaji di bawah Rp.5 juta.

Untuk pelaku budaya, pemerintah pun memberikan bantuan. Adapun total bantuan yang telah dikeluarkan pemerintah adalah Rp.26,5 miliar. Bantuan juga diberikan kepada industri media, mulai dari pemotongan iuran BPJS hingga 99%,penghapusan pajak kertas serta alokasi dana untuk kampanye sosialisasi penanggulan Covid-19.

Gerak cepat Jokowi-Ma’ruf Amin dalam pemulihan ekonomi nasional justru dinilai belum sepenuhnya berhasil oleh Ekonom Institute for Development of Economics and finance (indef) Eko Listiyanto. Menurut Eko dalam siaran persnya pada Selasa (20/10/2020), yang menjadi penyebabnya adalah pengesahan RUU Omnibuslaw Cipta Kerja menjadi UU. “ Di tengah situasi pandemi, pemerintah pusat dan DPR RI membuat suatu keputusan salah dan bertentangan dengan pemulihan ekonomi nasional yakni disahkannya UU Omnibuslaw Cipta Kerja.Seperti sama-sama diketahui, draf RUU Cipta kerja isinya bertentangan dengan keinginan masyarakat Indonesia, sehingga gelombang demonstrasi terus bermunculan hingga saat ini,” jelas Eko.

Eko sendiri berharap Jokowi-Ma’ruf Amin menyadarinya, dan mau mengeluarkan Perppu pembatalan UU Cipta Kerja.” Hanya satu yang bisa membuat gelombang demonstrasi ini mereda yakni Perppu pembatalan UU Cipta Kerja,” tutup Eko.(Hs)