2.412 Tenaga Kesehatan di Aceh Tamiang Siap di Vaksin

Aceh Tamiang,Gpriority- Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh menyebutkan, sebanyak 2.412 orang tenaga kesehatan (nakes) di kabupaten itu saat ini telah terdata dan siap untuk dilakukan penyuntikan vaksin Covid-19.

Namun, untuk melaksanakan suntik vaksin terhadap nakes yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang saat ini, pihak Dinas Kesehatan setempat mengaku masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang Ibnu Azis mengatakan, dari jumlah total keseluruhan, sudah 2.318 orang nakes yang saat ini yang telah menerima kontak pemberitahuan, sementara 94 nakes lainnya masih menunggu pemberitahuan, atau belum menerima kontak.

“Kalau di-persentase-kan, yang sudah terdata untuk di vaksin saat ini sebanyak 96 persen,” kata Kadis Kesehatan Aceh Tamiang, Ibnu Azis ketika ditemui Gpriority, Selasa, 12 Januari 2021.

Azis menyebutkan, tenaga kesehatan di Aceh Tamiang yang siap untuk di vaksin itu terdiri dari tenaga medis yang bertugas di seluruh Puskesmas, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dan Rumah Sakit Umum Swasta yang ada di kabupaten setempat.

“Mudah-mudahan seluruh nakes yang telah terdata tersebut siap untuk dilakukan vaksin tahap awal ini,” katanya.

Seperti diketahui, Pemerintah RI melalui Kementerian Kesehatan sendiri telah membuat jadwal pelaksanaan sebanyak 4 tahap dalam penerima vaksin. Kemenkes juga menetapkan 4 tahapan prioritas penerima vaksin.

Untuk tahap satu dan tahap 2, akan dilaksanakan selama rentang waktu Januari hingga April 2021, sedangkan tahap tiga dan tahap empat akan dilaksanakan pada April 2021 hingga Maret 2022.

Namun, kata Azis, untuk Kabupaten Aceh Tamiang, akan menyesuaikan jadwal dan instruksi dari pemerintah Provinsi Aceh. Meskipun nantinya jadwal itu akan sedikit bergeser dari jadwal yang di tetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

Selain itu, Azis menilai pemberian vaksin Covid-19 kepada para nakes untuk tahap pertama ini sudahlah tepat. Sebab, menurutnya tenaga medis paling tinggi tingkat resikonya terpapar Covid-19, karena tingkat interaksi mereka dengan manusia lebih sering. Bahkan, manusia yang mereka hadapi tersebut adalah mereka yang sedang dalam kondisi tidak sehat (sakit).

Selain itu, menurut Azis, tujuan utama dilakukan vaksinasi terlebih dahulu terhadap para nakes di masa pandemi yakni, untuk menciptakan kekebalan komunitas atau herd immunity terhadap mereka.

“Jadi, dalam hal ini pemerintah sudah tepat jika nakes menjadi rule model untuk di lakukan vaksin terlebih dahulu. Sebab mereka merupakan garda terdepan dalam penanganan Covid-19,” katanya.

Sehingga, kata dia, para nakes nantinya dalam bekerja akan merasa lebih aman dan nyaman, karena tubuh mereka telah memiliki anti-body atau penangkal.

“Sebab, pada dasarnya mereka tidak akan pernah mengetahui secara pasti setiap pasien yang datang, apakah mereka terpapar Covid atau tidak. Karena, seseorang baru dapat diketahui penyakit yang dideritanya setelah dilakukan pemeriksaan atau identifikasi terlebih dahulu,” kata Azis.

Oleh sebab itu, Azis menilai, hal itu sudah sangat tepat dan merupakan suatu keharusan jika para nakes diberikan proteksi yang baik, mengingat resiko dari pekerjaan mereka sangatlah besar.

Di kesempatan tersebut, Kadis Kesehatan, Ibnu Azis mengaku jika pihaknya saat ini sudah menyiapkan sebanyak 32 tenaga medis khusus, yang akan bertugas melakukan vaksinator.

“Untuk tim Vaksinator saat ini sudah siap. Dan mereka hanya tinggal menunggu perintah untuk melakukan sosialisasi dan simulasi terkait pelaksanaan penyuntikan vaksin Covid-19, bahkan ketika sudah waktunya,” ujarnya.

Disinggung kepada siapa lagi nantinya pemberian vaksin selanjutnya, atau pada tahap ke dua setelah tim medis atau nakes selesai di vaksin oleh pihaknya, Azis mengatakan, pemberian vaksin Covid-19 selanjutnya akan fokus kepada Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan Polri.

“Setelah itu baru kami melakukan vaksin kepada masyarakat umum, dan itu pun akan dilihat seberapa banyak vaksin yang akan diterima pihaknya dari Dinas Kesehatan Aceh nantinya,” katanya.

Untuk itu, Azis menyebutkan, masyarakat yang akan menerima vaksin itu nantinya akan di data dan di periksa terlebih dahulu. Jika mereka yang memiliki daya tahan tubuhnya baik dan tidak mempunyai penyakit bawaan, tidak akan dilakukan vaksin terhadapnya.

“Tapi jika mereka daya tahan tubuhnya lemah dan mempunyai penyakit bawaan, itu akan di prioritaskan untuk di vaksin terlebih dahulu,” katanya.

Kendati demikian, Azis menilai, pemberian vaksin bagi masyarakat itu nanti tentunya yang akan lebih di utamakan adalah terhadap masyarakat yang usia-usianya di atas 40 tahun, sebab menurutnya, pada rentang usia tersebut kebanyakan daya tahan tubuh mulai menurun.

“Dan sudah memiliki penyakit penyerta, dan rentan untuk terpapar Covid-19. Tapi, yang pasti rentang usia yang akan di vaksin adalah 18 tahun sampai dengan 59 tahun,” katanya.

Azis menambahkan, jika jumlah nakes yang akan di vaksin Covid-19 di Aceh Tamiang yang saat ini telah ter-kontak tertinggi se-Provinsi Aceh, dibandingkan Kabupaten/Kota lainnya di Aceh.

“Untuk nakes yang sudah ter-kontak, Aceh Tamiang paling tertinggi di Aceh, dari 23 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Aceh,” ujarnya. #(Zulfitra.Foto.Zulfitra)