
Penulis : Ponco | Editor : Lina F | Foto : Kemenkes
Jakarta, Gpriority.co.id – ASEAN Dengue Day (ADD) diperingati setiap tanggal 15 Juni. ADD kali ini bertajuk, “Wujudkan Indonesia Bebas Dengue”. Dengan tajuk itu, pemerintah berupaya menguatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya dan implikasi negatif dengue bagi masyatakat, keluarga serta individu.
Dalam konferensi pers ASEAN Dengue Day, Senin (12/06) di Jakarta, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Imran Pambudi, MPHM menjelaskan, ADD digagas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 di Hanoi, Vietnam, pada 30 Oktober 2010. Indonesia menjadi pelopor peringatan ADD pada 15 Juni 2011. Keikutsertaan Indonesia dalam ADD, sebutnya, karena sejumlah tantangan dalam mengatasi dengue di dalam negeri seperti masyarakat lebih banyak memilih fogging.
Fogging dikatakannya hanya berdampak sesaat. Efeknya kadang-kadang malah merugikan kesehatan manusia. Selain itu, fogging sangat mencemari lingkungan dan akhirnya mencemari manusia. Bahkan fogging juga dapat membuat nyamuk malah menjadi resisten atau kebal. Atas dasar itu pemerintah memiliki strategi penanggulangan DBD dengan penguatan manajemen vektor yang efektif, aman, dan berkesinambungan. Penguatan surveilans tinggi yang komprehensif serta manajemen KLB yang responsif.
Pemerintah juga mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dan institusi untuk mencegah terjadinya DBD, terutama dalam pemberantasan sarang nyamuk. Pemberantasan sarang nyamuk, lanjutnya, dilakukan dengan 3M plus yaitu pertama menguras dan menyikat, kedua menutup tempat penampungan air, ketiga memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas. Plusnya adalah bagaimana mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk dengue seperti menanam tumbuhan pengusir nyamuk.
Ditambahkannya, cara pencegahan lain yang dapat dilakukan ialah melalui vaksin dengue. Hal ini menjadi salah satu intervensi yang efektif dalam penanggulangan dengue di Indonesia. Saat ini ada dua jenis vaksin yang sudah mempunyai izin edar dari BPOM dan beredar di pasaran, antara lain vaksin Dengvaxia dan vaksin Qdenga.
Seiring adanya perubahan iklim seperti El Nino, yang akan berdampak terhadap tingginya kasus dengue. Pemerintah Indonesia bersama dengan 10 negara di kawasan ASEAN juga terus berupaya memperkuat kerja sama mengatasi dengue.