Aman Mana, Nasi Panas atau Dingin untuk Diabetes?

Penulis : Dimas A Putra | Editor : Lina F | Foto : Istimewa

Jakarta, GPriority.co.id – Nasi menjadi makanan pokok bagi masyarakat Indonesia.

Namun ketahuilah, tidak sedikit juga orang yang percaya bahwa nasi hangat atau panas berbahaya bagi penderita diabetes karena mampu meningkatkan kadar gula di dalam tubuh.

Seperti dilansir CNBC Indonesia melalui Health bahwa satu cup nasi putih mengandung lebih dari 200 kalori, 4 gram protein, 44 gram karbohidrat, dan kurang dari satu gram serat. Studi yang dipublikasikan Journal of Nutritional Science and Vitaminology pada 2016 menemukan bahwa nasi putih juga mengandung berbagai nutrisi, yakni magnesium, fosfor, mangan, selenium, zat besi, asam folat, thiamin, dan niacin.

Disisi lain, menurut para peneliti dalam studi yang dipublikasikan Diabetes Care pada 2020, tingkat konsumsi nasi putih yang tinggi berkaitan erat dengan peningkatan risiko diabetes. Meskipun demikian, ternyata ada cara penyajian nasi putih yang lebih aman bagi kadar gula darah.

Cara konsumsi nasi putih untuk penderita diabetes

Penelitian yang dipublikasikan Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa mengonsumsi nasi yang telah didinginkan selama 24 jam dan dipanaskan kembali dapat memberikan respons gula darah yang jauh lebih rendah daripada nasi panas yang baru dimasak.

Para peneliti mengatakan, manfaat ini juga bisa diperoleh ketika Anda mendinginkan nasi di suhu ruang selama beberapa saat sebelum mengonsumsinya.

Selain itu, sebuah studi yang dipublikasikan PubMed Central juga menemukan bahwa nasi dingin memiliki zat pati resisten yang tinggi sehingga lebih aman dikonsumsi oleh para pasien diabetes.

Tidak hanya itu, kalori di dalam nasi dingin juga menurun 50 sampai 60 persen. Hal ini membuat nasi dingin lebih baik bagi orang yang ingin menurunkan berat badan.

Dengan demikian, nasi dingin atau yang telah didiamkan di suhu ruang dinilai lebih aman dan sehat, terutama bagi penderita diabetes