Penulis: Aflaha Rizal Bahtiar | Editor: Lina F | Foto: Kemenag.go.id
Jakarta, Gpriority.co.id— Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Takengon Zulkarnain bersama Forum Rektor Aceh, melakukan audiensi dengan DPR Aceh terkait peradaban nusantara di Serambi Mekah.
Pertemuan itu dipimpin Ketua DPR Aceh Saiful Bahri, hadir mendampinginya Wakl Ketua DPR Aceh Dr. Teuku Rasa Keuamangan serta para Ketua Komisi dari Komisi I sampai VI.
Sedangkan Forum Rektor Aceh hadir dengan formasi lengkap, dari seluruh pimpinan perguruan tinggi negeri di Aceh sebaga ketua Prof. Herman Fithra.
Rektor IAIN Takengon Zulkarnain mengatakan, potret dinamika kehidupan Aceh tidak cukup dilihat dari kondisi saat ini dan proyeksi masa depan. Lebih dari itu, Aceh juga harus dikatikan dengan kejayaan yang ada di masa lalu.
“Aceh sebagai serambi Mekah, Aceh digdaya, menginternasional, dan menjadi kiblat tradisi keilmuan dunia, terutama asia Tenggara dan asia timur. Ini perlu dikaji,” jelas Zulkarnain di Banda Aceh, Kamis (3/8) lalu.
Lebih lanjut, Zulkarnain melihat kedigdayaan Aceh memudar. Saat ini, kilomoeter nol peradaban Islam Nusantara monumennya tidak di Serambi Mekah. Hal tersebut secara langsung memberi efek terhadap pengkajian peradaban Keislaman Nusantara.
“Kami berharap bapak-ibu di DPRA mendorong program dan anggaran untuk penelitian dan pengkajian peradaban Islam Nusantara di Serambi Mekah ini,” ungkapnya lebih lanjut.
“Biaya tersebut dialokasikan pada Perguruan Tinggi di Aceh, dilaksanakan secara kolaboratif, hasilnya dipublikasi dan diupayakan menjadi referensi bagi generasi muda melalui dunia pendidikan, sehingga pemahaman sejarah Serambi Mekah terbentang dan terurai secara baik,” paparnya.
Dalam menata keadaan Aceh masa kini dan masa depan, diperlukan program dan anggaran yang fokus guna mendukung pelaksanaan empat pilar kekhusuan Aceh. Empat pilar ini mencakup pelaksanaan kehidupan keagamaan baca Syari’at Islam, adat, pendidikan dan peran ulama dalam pembangunan di Aceh, serta sejumlah kanun turunannya.