Cerita Anak Gimbal Dieng Wonosobo Hingga Wisata Alam Yang Sedap Dimata

Jakarta, GPriority.co.id- Enam ratus tahun lalu ketika Dieng masih banyak dihuni Dewa Dewi Hindu (menurut umat agama Hindu) seorang utusan dari Kerajaan Mataram Kuno di perintahkan untuk membuka Dieng dan memperluas kekuasaan Mataram.

Bersama istrinya Nyi Roro Ronce, kedua Pasangan ini diutus dari ilham yang mereka peroleh dari Nyi Roro Kidul, untuk mendiami daerah sepi di tengah Pulau Jawa, kedua pasangan ini megetahui akan adanya anak yang rambutnya Gimbal (Gembel Bahasa Jawa), sejak saat itu mulai dicatat tentang fenomena anak berambut gimbal, dan di percayai semakin banyak anak yang berambut gimbal akan semakin makmur dan kesejahteraan untuk masyarakat Dieng.

Enam abad kemudian anak berambut gimbal masih di temui di dataran tinggi Dieng dan hingga sekarang, anak berambut Gimbal bisa di temukan di dataran tinggi Dieng, Kaki Gunung Dieng meliputi kecamatan Kejajar, Garung dan Batur, dan di daerah lereng Gunung Sindoro Sumbing yang menjadi perbatasan Wonosobo – Temanggung.

Anak yang berambut Gimbal tidak megetahui dari ras, suku atau keturunan, jadi anak yang berambut gimbal di percayai sebagai anak pilihan, yang mendapat titipan rambut gimbal yang nantinya akan di minta kembali.

Selain cerita anak gimbal Dieng Wonosobo, terdapat juga tempat wisata yang sedap dipandang dan dikunjungi

1. Bukit Sikunir
Bukit Sikunir atau Puncak Sikunir merupakan salah satu destinasi favorit yang harus Moms kunjungi di dataran tinggi Dieng. Daya tarik dari destinasi wisata satu ini yang menjadi tujuan utama para wisatawan, tentu keindahan golden sunrise-nya. Baik wisatawan lokal maupun mancanegara, semua menanti hal ini.

Tak butuh waktu lama untuk bisa sampai ke puncak Bukit Sikunir. Biasanya, waktu tempuh para wisatawan hanya berkisar 30 hingga 60 menit saja, tergantung kondisi fisiknya. Jika cuaca sedang cerah dan berawan, kamu akan bisa merasakan sensasi melihat empat gunung paling terkenal di Jawa Tengah, Merbabu, Sindoro, Merapi, dan juga Sumbing.

2. Telaga Warna
Perubahan warna ini terjadi karena telaga tersebut memiliki kandungan sulfur yang cukup banyak. Jadi saat terpapar oleh sinar matahari maka airnya akan otomatis berubah warna. Mitosnya, perubahan warna yang terjadi di Telaga Warna terjadi karena isi pusaka yang terjatuh milik Cupu Manik Astagina.

Namun, jika dijelaskan secara ilmiah, penyebab warna air yang berubah karena ekosistem yang ada di telaga tersebut. Telaga warna ini memiliki luas kira-kira 3 kali lapangan sepak bola, jadi untuk bersantai bersama keluarga dan menikmati pemandangan, akan sangat asik.

3. Gardu Pandang Tieng
Kata orang belum afdol jika ke Dieng, belum mengunjungi Gardu Pandang Tieng. Menurut masyarakat lokal, tempat ini merupakan wisata yang tepat untuk menyaksikan terbitnya matahari. Sekaligus menjadi lokasi alternatif, karena Bukit Sikunir pasti akan ramai oleh pengunjung. Berdiri di tempat ini, lalu mengambil foto saat matahari terbenam, pasti akan menjadi foto siluet yang sangat bagus. Ingin coba?

4. Batu Pandang Ratapan Angin Dieng
Lokasi wisata satu ini tidak terlalu jauh dari Telaga Warna, Bukit Sikunir, dan Gardu Pandang Tieng. Wisata ini biasa dikenal juga dengan nama wisata Ratapan Angin agar penyebutannya tidak terlalu panjang.

Tempat wisata ini berupa sebuah tebing batu yang menonjol, yang terbentuk karena peninggalan letusan gunung vulkanik purba, dan akhirnya terbentuklah bebatuan menonjol yang eksotis.

Dari atas batu ini, wisatawan bisa melihat keindahan Telaga Warna dengan jelas. Bahkan lebih jelas dibandingkan datang ke Telaga Warnanya langsung, karena kita melihatnya dari atas.

5. Candi Arjuna
Wisata ini juga memiliki banyak candi bersejarah yang bisa dikunjungi. Salah satu yang terpopuler adalah Candi Arjuna. Candi ini masih aktif dijadikan tempat ibadah warga sekitar yang beragama Hindu, terlebih saat Hari Raya Galungan.

Itulah beberapa kisah dan tempat wisata di Dieng Wonosobo. Semoga bermanfaat. (srw.foto: istimewa)