BANDA ACEH, Gpriority.co.id – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat, sejak bulan Agustus 2022, kasus gagal ginjal akut progresif atipikal di Indonesia meningkat, yakni hampir mencapai 200 kasus dengan jumlah kematian mencapai 113 orang atau 55 persen dari kasus yang ada.
Tak hayal, kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak di bawah lima tahun tersebut tengah menjadi sorotan. Pasalnya, peningkatan jumlah kasusnya sangat signifikan hanya dalam beberapa bulan saja.
“Ini terjadi peningkatan mulai bulan Agustus. Jadi meninggal karena gangguan ginjal ini normal selalu terjadi cuma jumlahnya kecil sebulan satu dua nggak pernah tinggi,” kata Menkes, Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers secara daring di Jakarta, beberapa hari yang lalu.
Kendati demikian, Kementerian Kesehatan mengatakan belum mengetahui penyebab pasti terjadinya lonjakan kasus gagal ginjal anak. Untuk itu, pihak Kementerian Kesehatan sampai saat ini terus melakukan investigasi mendalam guna mengetahui penyebab pastinya.
Namun, dugaan sementara adalah komponen untuk membuat obat menjadi sirup yang menjadi pemicunya.
KASUS DI ACEH
Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki mengatakan bahwa pihaknya telah mengingatkan dinas terkait untuk mempersiapkan berbagai upaya dan metode penanganan penyakit gagal ginjal akut pada anak yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Aceh.
“Tentunya sudah ada sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Sudah sejak seminggu lalu pascaditemukannya kasus itu, saya mengingatkan dinas terkait untuk mewaspadainya juga meminta pihak rumah sakit mempersiapkan berbagai upaya penanganan terhadap penyakit ini,” kata Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki ketika melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Aceh Tamiang, Sabtu, 22/10/2022 kemarin.
Sebab, kata Marzuki, gejala-gejala yang dapat dilihat ketika anak mengidap gagal ginjal akut yakni, demam, mual, muntah, pilek, kemudian urinnya berkurang.
“Nah, kita berharap masyarakat juga pro aktif untuk melaporkan, agar pihak terkait bisa segera mendata dan menangani secepatnya,” ujar Pj Gubernur Aceh.
Lebih jauh, juru bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA menambahkan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, kasus gagal ginjal akut anak di provinsi itu hingga saat ini telah tercatat sebanyak 31 kasus. Dengan rincian, sebanyak 26 kasus dinyatakan akut. Sedangkan 5 kasus dilaporkan kronis. Sementara, untuk kasus yang meninggal dunia ada sebanyak 20 kasus.
“Untuk 20 anak yang di diagnosis ginjal akut tersebut kini sedang dalam penanganan dan tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Zainoel Abidin,” kata Muhammad MTA.
Muhammad MTA mengimbau kepada seluruh rumah sakit maupun apotek di Aceh agar menghentikan peredaran obat anak jenis sirup.(Zul. Foto. Zul)