Hari Gizi Nasional Indonesia 2021, Mitos dan Fakta Vegetarian


Hari Gizi Nasional Indonesia diperingati setiap tanggal 28 Februari, tanggal ini seringkali tertukar dengan tanggal 25 Januari yang merupakan Hari Gizi dan Makanan saja.

Kebutuhan gizi setiap orang berbeda-beda tergantung umur, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, dan kebutuhan fisiologis. Untuk memenuhi kebutuhan gizi pada tubuh pun, tidak harus mengonsumsi produk olahan hewani seperti daging saja.

Mengonsumsi sayuran dengan mengatur pola makan sebagai vegetarian juga sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi. Selain itu menjadi vegetarian akan lebih sehat dan tehidar dari berbagai penyakit mematikan.

Meskipun begitu banyak mitos yang beredar mengenai pola makan vegetarian atau vegan. Berikut ini ada beberapa penjelasan mengenai mitos dan fakta terkait pola makan vegetarian yang disampaikan oleh dr. Susianto Tseng, Head of Indonesian Vegetarian Society.

1. Mitos: Tidak Makan Daging Badan Lemas
Faktanya Orang yang tidak makan daging tidak akan lemas. Karena sumber tenaga dalam tubuh bukan protein dan lemak tapi karbohidrat. Daging sendiri tidak memiliki karbohidrat.

2. Mitos: Kebutuhan Protein Kurang Jika Tak Makan Daging, Telur, dan Ikan
Faktanya, protein tertinggi ada di kacang kedelai dengan kandungan protein sebesar 34 persen, dan kacang hijau 24 persen. Sedangkan daging proteinnya berkisar dari 9-21 persen, telur 12-13 persen, dan ikan 16-23 pesen.

3. Mitos: Kacang-kacangan Penyebab Asam Urat
Faktanya purin dalam kacang-kacangan didalam tubuh hanya 9-100 mg yang akan dimetabolis menjadi asam urat. Sedangkan jeroan, seafood, daging, dan unggas sekitar 100-1000 mg. Perlu diketahui Purin adalah makanan yang bersumber dari hewan maupun tumbuhan dan dapat menghasilkan asam urat.

4. Mitos : Kalsium Paling Tinggi ada di Susu
Faktanya kandungan kalsium pada 100 gram susu hanya 118 mg. Sedangkan kandungan kasium pada agar-agar empat kali lipat dari susu yaitu 400 mg dan tempe 129 mg. Disisi lain daging kambing mengandung 11 mg kalsium, daging ayam 14 mg, dan sapi 11 mg.

5. Mitos: Minimnya Kandungan Zat Besi pada Bayam
Faktanya zat besi pada bayam terbilang cukup tinggi dibandingkan dengan makanan lain yaitu sekitar 12,3 mg dan tempe 10 mg. Sedangkan daging sapi hanya 2,8 mg, ayam 1,5 mg, dan kambing 1 mg. Zat besi sendiri berguna untuk mencegah anemia.

6. Mitos: Residu Pestisida Paling Tinggi ada di Sayur
Faktanya residu pestisida paling tinggi bukan disayur bukan di buah tapi daging, 55 kali diatas biji-bijian. Hewan ternak makan pakan ternak, kemudian pakan ternak tersebut tidak dicuci dan mengandung pestisida residu yang tinggi. Semakin lama hewan ternak diternak, semakin tinggi pula akumulasi pestisida residu dalam tubuh.

Residu pestisida adalah pestisida yang masih tersisa pada bahan pangan setelah diaplikasikan ke tanaman pertanian. (Dwi)