Penulis : Ponco | Editor : Lina F | Foto : Kemendikbudristek
Jakarta, Gpriority.co.id – Dalam Dialog Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di ASEAN atau forum Southeast Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE), Selasa (25/07) Pemerintah Indonesia mengajak negara-negara ASEAN untuk berkomitmen bersama dalam mempercepat transformasi pendidikan anak usia dini (PAUD).
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Dirjen PDM), Iwan Syahril mengungkapkan bahwa diambilnya langkah itu guna mengatasi ketertinggalan masa belajar dan tumbuh kembang pada anak usia dini yang sempat diperparah oleh situasi pandemi Covid-19. Indonesia sendiri melalui Kemendikbudristek, sebutnya, terus konsisten dalam melakukan modifikasi kurikulum agar lebih responsif terhadap perkembangan zaman, menyusun metode pembelajaran yang lebih bervariasi, serta membuka peluang kolaborasi multisektor yang melibatkan sektor swasta. Menurutnya, sebagai langkah pemulihan pembelajaran pascapandemi, perlu dirancang kurikulum yang memiliki resiliensi dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Kurikulum, sambungnya, juga harus memperhatikan kondisi masyarakat global, kesetaraan gender, perubahan iklim, pendidikan inklusif, sehingga mendukung ketersediaan layanan PAUD yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
“Saya berharap konferensi hari ini menjadi kesempatan bagi negara-negara ASEAN untuk menyatukan berbagai gagasan dengan saling berbagi praktik baik dalam penyediaan layanan PAUD yang berkualitas. Bersama-sama kita dapat membangun masa depan yang lebih baik, dimulai dari komitmen yang lebih kuat dalam meningkatkan kualitas layanan PAUD,” ujarnya seperti dikutip dari laman Kemendikbudristek. Konferensi yang dihadiri para menteri pendidikan dari 11 negara kawasan Asia Tenggara, duta besar negara-negara Asia Tenggara untuk Indonesia, serta ratusan delegasi ini, jelasnya, merupakan bagian dari dialog kebijakan di Asia Tenggara yang berkenaan dengan PAUD. Dirinya juga meminta para akademisi terlibat dalam konferensi akan membagikan gagasan strategis terkait peningkatan kualitas PAUD. “Besar harapan saya bahwa kita akan terlibat dalam diskusi yang bermanfaat dan bermakna dalam rangka memajukan PAUD di kawasan ASEAN,” pungkasnya.