Paralimpiade merupakan pertandingan berbagai cabang olahraga yang diperuntukkan bagi atlet disabilitas.
Paralimpiade pertama kali dipertandingkan pada tahun 1948. Sejak saat itu paralimpiade dipertandingkan 4 tahun sekali dengan tahun dan kota yang agak berbeda dengan olimpiade. Namun menginjak tahun 1988, Paralimpiade diselenggarakan di tahun dan kota yang sama dengan jarak tiga Minggu dari penyelenggaraan Olimpiade.
Untuk tahun 2021, penyelenggaraannya pun dilakukan di Tokyo.Dengan mempertandingkan seluruh cabang olahraga.
Sama seperti Olimpiade, Indonesia pun mengirimkan wakilnya di ajang tersebut. Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia Rima Ferdianto, jumlah atlet paralimpiade yang lolos melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni 15 atlet.” Ada 23 atlet dari 7 cabang olahraga yang lolos ke paralimpiade. Untuk itulah kami akan mengirimkan ke 23 atlet tersebut,” jelas Rima Ferdianto.
Terkait dengan nama atlet yang dikirim, Rima menjelaskan ada Bolo Triyatno dan Hanik Puji Astuti dari cabang olahraga menembak.Komet Akbar, Dian David Mickael Jacobs dan Adyos dari tenis meja.Saptoyogo Purnomo,Karisma Evi Tiarani,Putri Aulia,Elvin Elhudia Sesa,Famini,Jaenal Aripin dan Setiyo Budi Hartanto dari cabang olahraga atletik.Syuci Indriani dan Jendi Pangabean dari cabang olahraga renang,Ni Nengah Widiasih dari cabang olahraga angkat besi.Fredy Setiawan,Hary Susanto,Dheva Anrimusthi,Leani Ratri Oktila,Khalimatus Sa’diyah,Ukun Rukaendi dan Suryo Nugroho dari bulutangkis, serta Muhammad Fadli Imammuddin dari berpeseda.
” Saya pun berharap dengan banyaknya atlet yang tampil bisa memenuhi target satu medali emas,” tutup Rima.(Hs.Foto.Dok.Kemenpora)