Halteng,gpriority.co.id-” Untuk mewujudkan mimpi besar itu, maka saya harus selalu berada dalam denyut nadi rakyat, saya harus mendengar apa kata mereka, saya harus selalu bersama mereka untuk merasakan apa yang mereka rasakan setiap waktu, setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, dan bahkan sepanjang tahun,” jelas Drs. Edi Langkara, MH dalam pidatonya beberapa waktu yang lalu.
Berkat pidato itulah Elang begitu Edi Langkara disapa menjadi Bupati Halmahera Tengah periode 2017-2022.
Kini diakhir masa jabatannya, Elang kerap disebut-sebut akan maju sebagai calon Gubernur Maluku Utara 2024.
Menurut Drs. Edi Langkara, MH, maju sebagai 01 Malut, dirinya mengaku tidak mudah dan harus melalui jalan terjal untuk dapat rekomendasi dari partai. Apalagi dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang digelar Sabtu 19 Maret 2022 kemarin di Sahid Bella Hotel, nama Edi Langkara tak direkomendasikan para petinggi Golkar di Maluku Utara.
Jalan terjal juga pernah dialami oleh Edi Langkara yang akrab panggil Elang ketika berkepentingan maju sebagai calon Bupati Halmahera Tengah. Ini karena keputusan Ketua Umum Partai Golkar Maluku Utara (Malut) Ahmat Hidayat Mus, yang menjadi salah satu sebabnya.
Seperti pada tahun 2012 silam, Elang yang memantapkan dirinya untuk maju menjadi calon Bupati Halmahera Tengah, tiba-tiba saja hilang dari daftar yang diajukan Golkar dikarenakan Ahmad Hidayat Mus mengeluarkan surat pemberhentian Drs. Edi Langkara, MH, dari Sekretaris DPD Golkar Malut, sekaligus diberhentikan menjadi Ketua Fraksi Golkar DPRD Provinsi Malut.
Pemecatan Edi Langkara saat memulai melakukan sosialisasi dan pembentukan tim dan relawan, bertemu dengan para tokoh agama dan masyarakat. Ketika tahapan Pilkada Halteng di mulai, tak ada sama sekali pernyataan dukungan dari petinggi DPD I Golkar Malut kepada Elang calon Bupati Halteng 2012 silam.
Elang sebagai kader Golkar telah di tinggalkan oleh DPD I Golkar Malut, yang ada hanya dukungan rekomendasi dari DPD II Golkar Halteng yang saat itu dipimpin Hamlan Kamaluddin. Namun rekomendasi DPD II Golkar Halteng tak ditanggapi oleh DPD I Golkar Malut. Meski begitu, atas kemampuan yang dimiliki Elang, ia dapat rekomendasi dari DPP Golkar sebagai calon Bupati bersama Yuslan Idris sebagai calon wakil Bupati.
Dengan kekalahannya di Pilkada 2012 lalu, Elang hampir saja dibuang oleh partai Golkar. Namun kembali diselamatkan oleh DPD II Golkar Halteng. Oleh DPD II Golkar Halteng dirinya dipersilahkan untuk kembali bertarung pada Pilkada 2017 bersama Abd. Rahim Odeyani, SH, MH.
Lagi-lagi DPD I Golkar tak menyampaikan secara terbuka untuk mendukung Elang di Pilkada 2017. Pertama kali partai yang memberikan rekomendasi adalah Partai Nasdem, kedua partai Hanura, selanjutnya Gerindra kemudian disusul oleh partai lainnya, dan terakhir baru rekokomedasi dari partai Golkar yang diberikan langsung oleh DPP Golkar. Mereka berdua mendapat dukungan mutlak dari rakyat Halteng 2017, mengalahkan Muttiara Yasin dan Kabir Kahar.
Lagi-lagi Elang kembali diterjal para petinggi partai Golkar pada Pilkada Gubernur Malut 2024. Dalam Rakerda DPD I Golkar Malut tahun 2022, telah rekomendasikan lima nama calon yakni Ahmad Hidayat Mus, Beni Laos, Alien Mus, Husain Sjah Sultan Tidore, dan Aliong Mus sebagai calon Gubernur. Nama Elang tenggelam, ia tidak disebutkan dalam rekomendasi para petinggi Golkar.
Meski tak direkomendasikan petinggi Golkar di Malut, Elang tetap menunjukkan optimismenya maju Gubernur. Buktinya, usai menghadiri pembukaan Ranperda di Sahid Bela Hotel, ia diundang oleh warga Kelurahan Loto kecamatan Pulau Ternate untuk menutup Turnamen Sepakbola Gawang Sedang Loto Cup II 2022. Dihadapan warga Loto, ia mengaku akan terus maju sebagai calon Gubernur Malut 2024.
Perjalanan politik di Golkar Malut hanya digunakan sebagai alat kepentingan untuk mempertahankan kekuasaan. Hal itu nampak dalam rekomendasi petinggi Golkar saat mengusulkan Ahmad Hidayat Mus, Alien Mus, Aliong Mus. Ini cenderung bersifat politis tanpa melihat prestasi kader itu sendiri. Keputusan petinggi Golkar di Malut begitu nyata dihadapan kader Golkar. Kekuasaan di partai Golkar Malut masih melebar dan membiarkan kader hidup dalam ketergantungan kekuasaan, mereka mengganjal kader Golkar sendiri.
Nampak sistem perkoncoan (kedekatan) partai mewarnai suka dan tidak suka di internal Golkar tersebut terus berkembang. Sehingga konsolidasi partai Golkar di Malut tahun 2024 acap kandas dan terkapar. Apalagi Ketua Umum DPP Airlangga Hartato diusulkan sebagai calon Presiden 2024 tak memiliki kekuatan untuk merebut kepercayaan pemilih di Malut.
Meski begitu, Elang sebagai pengurus DPP Golkar dapat menyakinkan akan mendapatkan rekomendasi. Sebab Elang memiliki pengalaman yang cukup untuk merebut rekomendasi Golkar di DPP. Ia sudah bertarung Pilkada tiga kali dapat rekomendasi dari DPP tanpa ada jabatan strategis di partai Golkar Malut. Apalagi saat ini Elang mendukuki jabatan utama di DPP Golkar dijadikan modal untuk mendapat rekomendasi Golkar. (wmj.Foto.wmj)