Jakarta,Gpriority.co.id-Digitalisasi ibarat pisau bermata dua, ada sisi positif dan ada sisi negatif.
Itulah yang diucapkan oleh Ketua TP PKK sekaligus Dekranasda Kutai Timur, Hj. Siti Robiah saat diwawancarai via sambungan telepon pada Selasa (5/4/2022).
Dijelaskan oleh Siti Robiah, efek negatifnya adalah banyaknya konten-konten pornografi dan perjudian yang mudah diakses oleh masyarakat.Sedangkan efek positifnya adalah memudahkan kita untuk mendapatkan akses termasuk kegiatan-kegiatan TP PKK Kutim yang tidak bisa dilakukan secara tatap muka akibat Pandemi Covid-19.
” Di era Pandemi yang masih belum tahu kapan berakhir, kita tidak bisa menyelenggarakan kegiatan tatap muka. Untuk itulah dibutuhkan teknologi. Dengan adanya teknologi semua urusan PKK dan Dekranasda bisa selesai sesuai dengan agenda,” jelasnya.
Siti Robiah yang merupakan Istri dari Bupati Ardiansyah Sulaiman dalam kesempatan ini juga menjelaskan mengenai kegiatan-kegiatan PKK di Kutai Timur. Menurutnya ada beragam kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan seperti di Pokja II. Menurut Siti Robiah di Pokja II memang sudah diarahkan ke digitalisasi. Jadi semua lomba-lomba yang digelar melalui digital. Tak hanya itu penjualan produk-produk UMKM juga melalui aplikasi. Untuk itulah produk yang akan dijual dikirimkan fotonya dan dipajang di aplikasi yang telah disediakan oleh PKK Kutim.” Aplikasi ini adalah inisiasi dari PKK Pusat sehingga daerah pun menggunakannnya,” jelas Siti Robiah.
Tak hanya itu setiap hari Jum’at, PKK kabupaten juga menggelar kegiatan-kegiatan secara daring.” Dalam kegiatan tersebut,PKK Kabupaten memberikan pelatihan dan kegiatan kerajinan UMKM,” kata Siti Robiah.
Mengenai imunisasi, PKK Kutim sampai sekarang terus berjalan. Selain itu, PKK Kutim juga gencar mensosialisasikan pentingnya penerapan protokol kesehatan terhadap masyarakat. ” Protokol kesehatan harus terus disosialisasikan karena efektif mencegah virus masuk ke dalam tubuh,” tutupnya. (Hs.Foto.dok.pribadi)