
Jakarta,GPriority.co.id-Abu Lahab Bin Abdul Muttalib merupakan paman Nabi Muhammad yang terkenal akan kebenciannya terhadap Islam. Menurut para ulama, kebencian terhadap Islam yang membuat Allah menurunkan surat Al-Lahab di dalam Al-Qur’an. Berikut kisah selengkapnya.
Abu Lahab merupakan kakak kandung dari Abdullah (ayah Nabi Muhammad). Memiliki nama kecil Abdul ‘Uzza bin Abdul Mutthalib. ‘Uzza merupakan nama sebuah berhala yang dipuja orang Quraisy. Dia dipanggil dengan sebutan “Abu Lahab” yang bila diartikan dalam bahasa Indonesia seperti “Pak Menyala”, karena mukanya itu bagus, terang bersinar dan tampan.
Saking tampannya, Arwa, saudara perempuan Abu Sufyan Sakhar bin Harb, tertarik untuk menikahinya. Dari pernikahan tersebut lahirlah Utaybah bin Abi Lahab, Utbah bin Abu Lahab, Mutaib bin Abu Lahab, Durrah binti Abu Lahab, Uzza binti Abu Lahab dan Khalida binti Abu Lahab.
Pada awalnya hubungan Abu Lahab dengan Keluarga Rasullah baik-baik saja, bahkan saat Baginda Besar Nabi Muhammad SAW lahir ke dunia, Abu Lahab sampai mengirimkan seorang budak perempuannya yang muda, Tsuaibah, untuk menyusukan Muhammad, sebelum datang Halimatus Sa’diyah dari desa Bani Sa’ad.
Namun saat Nabi Muhammad memulai perjalanan dakwahnya, Abu Lahab berbalik 180 derajat dan membenci Rasullah. Menurut mereka, Muhammad tidak menghormati agama nenek moyangnya karena memperkenalkan agama baru. Begitu bencinya kepada Muhammad, Ummu Jamil mendesak putranya, Utbah dan Utaibah untuk menceraikan putri Nabi Muhammad SAW. Sebelumnya Utaibah menikahi putri Nabi SAW bernama Ummu Kultsum, sedangkan Utbah menikahi Ruqayya. Ummu Jamil juga sempat mengambil batu dan melemparkannya ke arah Nabi Muhammad SAW dengan niat menyakiti.
Dampak dari apa yang dilakukan Ummu Jamil dan Abu Lahab kepada Nabi Muhammad SAW diabadikan dalam surat Al-Lahab. Dalam Alquran, Allah SWT mengutuk Abu Lahab dan istrinya. Dalam Surah itu disebutkan, kutukan Allah SWT telah datang untuk mereka, dan tempat mereka adalah di Neraka. Allah SWT berfirman:
تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ – ١ مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ – ٢ سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ – ٣ وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ – ٤ فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ – ٥
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka). Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.” (QS Al-Lahab: 1-5)
Bagaimana Abu Lahab dan istrinya meninggal? Banyak riwayat yang menyatakan wafatnya Abu Lahab dan Istrinya. Disampaikan bahwa Abu Lahab meninggal setelah peristiwa Perang Badar, di mana dia terjangkit penyakit yang tidak diketahui jenisnya. Namun Abu Lahab sendiri meyakini dia menderita bisul di perut atau juga kolera.
Penyakit yang dideritanya menimbulkan bau tak sedap yang membuat siapapun enggan mendekatinya. Bahkan ketika sudah meninggal, dia dikubur hanya dengan batu tanpa ada yang mendekatinya.
Sedangkan istrinya, Ummu Jamil mati saat duduk di atas batu di padang pasir, dengan kalung di lehernya. Kalung tersebut dia berjanji menggunakan kalung itu didonasikan untuk menentang Nabi Muhammad SAW. Lalu Allah mengambil ajalnya tanpa maksudnya terwujud. (Hs.Foto: Istimewa)