Selasa (24/11/2020), Galeri Nasional Indonesia (GNI) bekerjasama dengan National Gallery Singapore menggelar acara “Konservator Bicara: Studi Lukisan Affandi”. Acara yang digelar secara webinar melalui aplikasi zoom merupakan rangkaian program publik dari Pameran Imersif Affandi “Alam, Ruang, Manusia” yang dihelat Galeri Nasional Indonesia mulai 26 Oktober hingga 25 November 2020.
Hadir dalam acara tersebut, Pustanto selaku Kepala Galeri Nasional Indonesia, Horikawa Lisa, Wakil Direktur Bagian Pengembangan Koleksi, National Gallery Singapore, Maria Del Mar Cusso Solano Konservator National Gallery Singapore, Lia Sumichan,Konservator Independen, dan JarotMahendra,Konservator Galeri Nasional Indonesia yang menjadi moderator.
Menurut Kepala Galeri Nasional Indonesia Pustanto, studi-studi terhadap karya seni rupa memang perlu dilakukan dari berbagai perspektif untuk menggali lebih dalam lagi terkait karya seni tersebut, termasuk dari perspektif konservasi. “Karya-karya Affandi sangat menarik untuk dikaji dari segi konservasi, karena kondisi material karya yang di koleksi Galeri Nasional Indonesia terhitung masih dalam kondisi baik hingga saat ini. Kebijakan Galeri Nasional Indonesia khususnya terkait karya Affandi, tetap pada konservasi yang sifatnya preventif, yaitu menjaga koleksi dalam lingkungan yang relatif stabil terkait suhu, kelembaban, cahaya, polutan udara, ancaman binatang seperti rengat maupun tumbuhan jamur. Kontrol rutin harus terus dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan perubahan kondisi koleksi sekecil apapun. Dari berbagai material yang digunakan Affandi, yang kondisinya paling baik adalah lukisan dengan material cat minyak pada kanvas,” ungkap Pustanto.
Karena itulah, tentunya temuan dari hasil studi konservasi terhadap karya-karya Affandi menjadi menarik untuk diketahui. Semoga program-program seperti ini dapat terus berkelanjutan, karena selain menyajikan informasi yang edukatif, juga sekaligus berkontribusi dalam upaya penyelamatan karya-karya seni rupa, termasuk koleksi negara.
“Menyelamatkan karya seni rupa artinya menyelamatkan/meneruskan sejarah bangsa kepada para generasi muda, memberi kesempatan kepada mereka untuk mengapresiasi, mendapatkan ilmu pengetahuan, mengkaji, terinspirasi, mendorong eksplorasi pewacanaan dan teknik berkarya, yang kemudian mendorong perkembangan dan kemajuan seni rupa Indonesia,” tutupnya.(Hs.Foto.dok.Galnas)