Masih Bisa Bersaing, Berikut 3 Pemain Gaek di Liga 1 2022 yang Jadi Starter

Jakarta,GPriority.co.id-Tua-tua keladi, makin tua makin jadi. Istilah itu sangat tepat diperuntukkan bagi 3 pemain gaek di BRI Liga 1 Indonesia.

Di usia mereka yang menginjak 35 tahun ke atas masih dipercaya sebagai pemain inti. Berikut nama pemain yang dimaksud:

1.Leonard Tupamahu (Bali United)
Di usia 38 tahun, Leonard Tupamahu tetap dipercaya sebagai pemain. Tak hanya itu dalam 11 laga, pemain berdarah Ambon dipercaya sebagai pemain inti.

Menurut pelatih Bali United, Stefano Cugurra, kegarangan dilapangan yang mampu membuat takut striker lawan menjadi alasan kenapa dirinya memilih leo begitu Leonard Tupamahu disapa sebagai pemain inti dibarisan pertahanan.

“Terbukti hingga saat ini Bali United baru kebobolan lima gol dalam 11 pertandingan,” ucap Teco.

Teco yakin hadirnya Leonard dibarisan pertahanan bisa membuat gawang Nadeo terus aman.

2.Beto Goncalves (Madura United)
Striker satu ini seperti tidak ada matinya. Beberapa tahun terakhir, Beto sering naik turun dari kasta Liga 1 ke Liga 2 atau sebaliknya.

Ketika turun kasta ke Liga 2, banyak yang mengira kariernya sudah di ujung tanduk. Tapi, musim 2021 dia berhasil membawa Persis Solo menjadi juara Liga 2 dan dia juga menjadi top scorer dengan 11 gol.

Setelah itu, dia kembali ke Madura United pada paruh musim BRI Liga 1 2021/2022. Bermain lagi di kasta tertinggi, dia masih bisa mencetak tujuh gol dalam 15 laga. Jika masih di Madura United, sepertinya musim depan Beto masih menjadi andalan utama di lini depan.

Meski usianya sudah 41 tahun, tapi striker naturalisasi kelahiran Brasil ini masih punya insting mencetak gol yang tinggi. Terkadang dia memperlihatkan kecepatannya saat adu lari dengan peamin belakang lawan.

Jika bicara skill, Beto tidak perlu diragukan. Sepertinya aksi individunya tidak luntur dimakan usia.

3. Maman Abdurahman (Persija)
Satu di antara stoper paling gaek yang dimiliki Persija Jakarta. Maklum, usianya sudah 39 tahun. Meski sudah uzur, dia tetap jadi andalan Persija pada BRI Liga 1 musim ini.

Di musim lalu, Maman tampil dalam 30 pertandingan. Dia jadi pemain belakang yang paling banyak tampil. Ketika putaran kedua Persija mendatangkan Ryuji Utomo dan Ikhwan Tjiptady, posisi Maman masih tak tergantikan.

Hanya saja jumlah kebobolan Persija musim ini cukup banyak, yakni 40 gol. Ini jadi tanda jika ada celah di sektor pertahanan Persija.

Terlepas dari catatan itu, Maman tetap dipercaya sebagai pemain inti musim ini. Segudang pengalamannya membuat dia punya ketenangan di lini belakang.

Buktinya, dalam 30 laga, dia hanya mengantongi 2 kartu kuning. Sangat sedikit untuk pemain belakang. Hal ini tak lepas dari cara bermainnya yang tak banyak melakukan pelanggaran. (Hs.Foto.dok. PSSI)