Jakarta,GPriority.co.id-Untuk menunjang mobilitas yang tinggi, saat ini banyak produsen mobil listrik yang membekali kendaraannya dengan kapasitas baterai cukup besar. Daya tahan baterai mobil listrik dibuat lebih lama sehingga mampu menunjang aktivitas sehari-hari tanpa harus sering melakukan pengisian daya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Yang menjadi pertanyaan seberapa besar ketahanan baterai listrik mobil yang bagus itu? Untuk mengetahui jawabannya simak penjelasan di bawah ini.
Dalam siaran persnya yang dikirim Wuling pada Rabu Sore (4/1/2023), usia dan ketahanan baterai mobil listrik berbeda-beda tergantung dari jenis dan setelan kendaraan. Akan tetapi secara umum, usia rata-rata baterai mobil listrik berkisar antara 10-15 tahun atau setara dengan 200 ribu kilometer.
Usia baterai listrik juga dipengaruhi dari jenis baterai yang digunakan. Secara umum, baterai mobil listrik yang banyak digunakan saat ini merupakan jenis lithium ion. Baterai jenis ini akan mengalami siklus pengosongan saat dikendarai dan akan mengisi daya saat dicolokkan ke SPKLU.
Senada dengan Wuling, Selis sebagai pelopor kendaraan listrik asli Indonesia dalam siaran persnya menambahkan, Daya tahan mobil listrik juga bisa dipengaruhi oleh suhu. Suhu yang terlalu dingin atau terlalu panas bisa berpengaruh terhadap usia baterai mobil listrik. Saat suhu panas, biasanya akan membuat baterai mobil listrik lebih cepat berkurang masa pemakaiannya.
Tidak hanya itu, pengisian daya yang berlebih juga berpengaruh terhadap perubahan kimiawi di dalam baterai mobil listrik. Hal ini akan berpengaruh terhadap efisiensi penyimpanan energi sehingga baterai cenderung lebih cepat terkuras.
Mobil listrik rata-rata memiliki baterai yang bisa digunakan hingga sampai 1000 kali isi ulang penuh. Namun setiap tahun biasanya usia baterai akan berkurang meskipun masih tetap bisa dipakai. Baterai mobil listrik yang sudah mencapai 1000 kali isi ulang penuh biasanya juga menjadi tidak optimal dan kemampuannya berkurang hingga 40%.
Usia dan ketahanan baterai mobil listrik juga tergantung dari jenis kendaraan. Maka dari itu, beberapa jenis baterai mobil listrik yang ditawarkan oleh produsen kendaraan memiliki garansi penggantian baterai mobil listrik secara gratis, namun Anda harus membayar biaya berlangganan setiap bulannya.
Dalam siaran persnya, Selis juga memberikan tips bagaimana baterai mobil listrik bisa tahan hingga 10 sampai 15 tahun.
1. Menjaga Kapasitas Baterai
Menurut General Manager After Sales Division PT MMKSI, disebutkan bahwa salah satu cara terbaik merawat baterai mobil listrik yakni dengan tetap menjaga kapasitas baterai agar tidak terlalu rendah. Hal ini bertujuan agar baterai bisa tetap memberikan performa terbaik untuk menyuplai arus listrik ke motor elektrik.
Dalam hal ini, sebaiknya kondisi persentase baterai disarankan agar tetap berada di kisaran 40% sampai 60%. Terlebih jika mobil tidak digunakan dalam waktu lama. Untuk itu sangat disarankan bagi para pemilik mobil listrik nantinya harus selalu memeriksa pengukur kapasitas baterai setiap 3 bulan sekali.
2. Mengatur Tegangan Masuk
Mengatur tegangan listrik yang masuk ke baterai saat melakukan pengisian daya juga menjadi salah satu hal cukup penting diperhatikan dalam rangkaian cara merawat baterai mobil listrik. Adapun cara paling mudah untuk kita bisa mengatur tegangan masuk yakni dengan mengatur mode power supply.
Dimana dari beberapa informasi yang ada, disebutkan bahwa pengisian baterai akan lebih baik untuk menggunakan arus rendah dengan memanfaatkan mode home charging. Namun jika ingin menggunakan mobil dalam waktu cepat sebaiknya gunakan mode mode quick charging.
3. Pakai Mode Pengisian Mesin
Perlu diingat meski mobil listrik hanya menggunakan baterai dalam menghidupkan motor elektrik. Akan tetapi sama halnya dengan jenis mobil konvensional, komponen mobil listrik harus dihidupkan terutama dalam mode EV atau Charge Mode secara rutin.
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk tetap menjaga kondisi baterai auxiliary yang punya kapasitas 12 volt tetap stabil dan tetap dalam keadaan baik. Dampak buruk jika tetap tidak di hidupkan, yakni kondisi baterai auxiliary akan drop.
4. Turunkan Batas Pengisian Maksimum
Dan tips cara menjaga dan merawat baterai mobil listrik yang berikutnya bisa kalian pakai yakni dengan melakukan penurunan batas maksimum pengisian. Jika sebelumnya kalain charge baterai hingga 100% ada baiknya turunkan menjadi 80% atau 90%.
Hal ini karena beberapa produsen mobil listrik termasuk Hyundai tahu bahwa melakukan pengisian baterai hingga 100% akan dapat mempercepat degradasi. Jika hal tersebut terus kalian lakukan, maka besar kemungkinan kondisi persentase baterai akan tidak stabil dan membuat baterai cepat rusak.
5. Tentukan Waktu Ideal Mengisi Baterai
Cara terakhir silahkan tentukan waktu paling ideal untuk melakukan pengisian atau charge baterai mobil listrik kalian. Ada baiknya lakukan pengisian baterai setiap hari (sangat disarankan) agar nantinya tegangan di dalam baterai auxiliary tidak drop.
Nah itulah kiranya beberapa tips cara merawat baterai mobil listrik yang dapat kalian lakukan. Pastikan untuk selalu melakukan beberapa hal di atas apabila kalian sudah memiliki mobil listrik, tujuan utamanya agar baterai mobil tetap dalam kondisi prima.(Hs.Foto: dok.pribadi)