Mengenal ‘People Pleaser’ dan Cara Mengatasinya

Penulis : Dimas A Putra | Editor : Lina F | Foto : Istimewa

Jakarta, GPriority.co.id – People pleaser adalah istilah untuk menyebut seseorang yang selalu berusaha menyenangkan dan memenuhi ekspektasi orang lain.

Kebiasaan ini dikatakan berdampak buruk pada kualitas hidup seseorang karena sering kali dilakukan dengan mengorbankan diri sendiri.

Adapun alasan seseorang menjadi people pleaser adalah agar mereka disukai oleh banyak orang, merasa takut salah atau mengecewakan orang lain, atau mengikuti arus karena takut sendiri dan kesepian.

Dilansir melalui siloamhospitals.com, sejumlah faktor yang dapat menyebabkan seseorang menjadi people pleaser adalah sebagai berikut:

– Merasa tidak aman, ragu, dan cemas terhadap kemampuan diri sendiri (insecure).

– Trauma masa lalu, seperti pernah mendapatkan bullying, pelecehan seksual, atau memiliki keluarga yang tidak harmonis.

– Pola asuh orang tua yang salah. 

Lalu mengenai ciri – ciri seorang mengidap gangguan ini ialah sulit untuk menolak atau mengatakan tidak pada permintaan seseorang.

Mereka akan berusaha keras untuk memenuhi keinginan atau permintaan orang lain dan tidak segan-segan untuk mengorbankan dirinya sendiri.

Selain itu, sejumlah tanda-tanda lainnya yang bisa dikenali pada orang dengan karakter people pleaser adalah sebagai berikut:

– Merasa bertanggung jawab atas perasaan orang lain.

– Sering merendahkan diri sendiri.

– Sering mengabaikan pendapat pribadi dan setuju dengan pendapat orang lain untuk menghindari perdebatan.

– Meminta maaf atas hal-hal yang tidak perlu.

– Jarang meluangkan waktu untuk diri sendiri.

– Merasa takut dan khawatir jika ada orang yang marah.

– Menyalahkan diri sendiri.

– Tidak pernah mengakui perasaan sendiri, baik itu marah atau sedih.

– Selalu bersedia membantu orang lain, tapi cenderung sungkan atau menolak menerima bantuan.

– Membutuhkan pujian agar mereka merasa bahwa dirinya berharga.

Lantas, bagaimana cara berhenti dari berbagai gangguan mental seperti people pleaser ini, berikut caranya:

– Bersikap Lebih Tegas pada Diri Sendiri dan Orang Lain 

Jika dimintai bantuan oleh orang lain yang bisa merugikan diri sendiri, tidak ada salahnya untuk menolak permintaan tersebut dan menjelaskan alasannya sebaik mungkin. Perlu diingat, menolak permintaan orang lain karena tidak mampu membantu bukan berarti jahat dan tidak berempati.

– Belajar Melupakan dan Menerima Masa Lalu 

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sebagian orang dengan karakter people pleaser didasari oleh trauma yang terjadi di masa lalu. Oleh karenanya, untuk mengatasi hal tersebut, seseorang yang memiliki sifat people pleaser sebaiknya belajar untuk melupakan dan menerima masa lalu yang kerap membuat dirinya merasa tidak percaya diri.

– Menjaga Keseimbangan dalam Hubungan Sosial 

Pada suatu hubungan sosial, penting untuk memberikan ruang pada setiap individu agar bisa berkontribusi dan melakukan hal baik. Hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan dan keharmonisan di dalam hubungan sosial yang kerap diabaikan oleh seorang people pleaser. 

– Berpikir Terlebih Dahulu Sebelum Melakukan Sesuatu untuk Orang Lain

Agar terhindar dari sifat people pleaser, sebaiknya, berpikirlah terlebih dahulu sebelum menyetujui melakukan suatu hal untuk memenuhi permintaan orang lain. Perhatikanlah terlebih dahulu apakah permintaan tersebut sengaja hanya ingin memanfaatkan kamu atau bukan. 

– Jangan Meminta Maaf Jika Tidak Perlu 

Hindari mengucapkan kata maaf atas kesalahan yang tidak kamu lakukan. Selain untuk mencegah kamu menjadi seorang dengan sifat people pleaser, hal ini juga dapat melatih orang lain agar bisa lebih bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri. 

– Memprioritaskan Kebahagiaan Diri Sendiri

Cara berhenti menjadi people pleaser berikutnya yaitu dengan memprioritaskan kebahagiaan dan mencintai diri sendiri (self-love). Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan afirmasi positif dan meluangkan waktu untuk diri sendiri.

People pleaser adalah hal yang perlu segera dihentikan agar tidak memengaruhi kesehatan mental secara keseluruhan. Semoga bermanfaat.